Solo, NU Online
Bagi warga Solo, Jawa Tengah, Pasar Klewer yang terletak di sebelah selatan Masjid Agung tidak sekadar menjadi simbol kota. Tapi, di salah satu pusat batik terbesar se-Asia Tenggara itu menjadi tumpuan hidup ribuan orang mulai hulu hingga hilir, dari proses pembuatan kain hingga riuhnya suasana di kios-kios batik.
<>
Maka, musibah kebakaran yang melanda Pasar Klewer, Sabtu (27/12) malam, menjadi musibah bagi banyak orang, yang termasuk di dalamnya warga Nahdliyin. Sebagai catatan, basis warga NU di Kota Solo yakni di daerah Laweyan dan Kauman, dua nama tempat yang banyak dihuni para pengusaha dan pedagang batik.
Seorang teman penulis, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan dari beberapa kios batik yang ia miliki, selain untuk sumber mata pencaharian juga sebagian keuntungannya ia gunakan untuk mendukung jalannya TPQ dan pengajian di kampungnya.
“Kios keluarga kami diperkirakan ludes dilalap si jago merah, semoga kami diberi ketabahan dan bisa bangkit kembali,” ungkapnya, sesaat setelah terjadi kebakaran.
Petugas pemadam kebakaran (Damkar) yang dikerahkan untuk memadamkan api, pun tidak sanggup untuk menyelamatkan 2.300 kios yang sudah terlanjur dilalap si jago merah.
Saat berita ini ditulis, belum ada kepastian penyebab terjadinya kebakaran. Pihak kepolisan baru menduga, kebakaran yang terjadi di Pasar Klewer disebabkan adanya korsleting listrik di salah satu kios lantai 2. (Ajie Najmuddin/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua