Daerah

Keliling Ranting, MWCNU Sawit Kaji Kitab Kuning

NU Online  ·  Jumat, 4 Oktober 2013 | 05:03 WIB

Boyolali, NU Online
Untuk meningkatkan pengetahuan ubudiyyah warga, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sawit rutin mengadakan kajian kitab kuning. Kitab yang dikaji di antaranya kitab Tadzhib.<>

Ketua Lembaga Dakwah NU Sawit, Munshorif, menjelaskan bahwa kajian kitab Tadzhib diadakan setiap malam Kamis. “Kita selenggarakan rutin, keliling dari satu ranting ke ranting lainnya,” terangnya.

Untuk tempat kajian, biasanya menggunakan masjid ataupun rumah warga. Seperti halnya pada penyelenggaraannya, Rabu (2/10). Jamaah memadati salah satu rumah warga di daerah Mungup Kemasan Sawit.

Kajian kitab yang diiisi oleh Rais Syuriyah MWCNU Sawit, K Joko Parwoto al-Hafidh, terlihat hidup karena di akhir kajian jamaah juga diberi kesempatan untuk menanyakan berbagai permasalahan ubudiyyah.

Salah satu dari mereka ada yang menanyakan apa yang sebaiknya dibaca saat bangun dari ruku' kemudian i’tidal, apakah rabbana lakal hamdu ataukah rabbana wa lakal hamdu?

Kiai Joko kemudian mengambil kitab tanwirul qulub dari beberapa tumpukan kitab yang ada disampingnya. Di dalam kitab tersebut disebutkan bahwa ada 7 redaksi bacaannya. “akan tetapi yang paling sahih menurut Imam Syaikhan (Imam Nawawi dan Imam Rafi’i), yakni bacaan rabbana wa lakal hamdu...” terang kiai yang pernah jadi santri Abuya Dimyathi itu.

Usai tanya jawab, acara diakhiri dengan pembacaan nadzoman asma’un nabi, yakni 201 nama-nama nabi yang diambil dari kitab Dalail al-Khairat. (Ajie Najmuddin/Anam)