Daerah

Kemah Pelajar, Cara IPNU-IPPNU Sleman Respons dan Antisipasi Kenakalan Remaja

Sel, 5 September 2023 | 18:00 WIB

Kemah Pelajar, Cara IPNU-IPPNU Sleman Respons dan Antisipasi Kenakalan Remaja

Sleman Student Camp diadakan IPNU-IPPNU Sleman untuk merespons dan mengantisipasi banyaknya pelanggaran seperti perundungan dan pelecehan seksual (Foto: istimewa)

Sleman, NU Online
Maraknya kasus pelanggaran di lingkungan pelajar seperti perundungan (bullying), pelecehan seksual, serta kenakalan pelajar menjadi perhatian yang serius bagi dunia pendidikan. 


Merespons hal tersebut sekaligus membangun ruang aman bagi pelajar, Ikatan Pejarar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kabupaten Sleman, Yogyakarta menyelenggarakan acara Sleman Student Camp 2023 pada Jumat-Ahad, 1-3 September 2023. Kegiatan bertajuk Peace for Unity itu diadakan di Bumi Perkemahan Taman Tunas Wiguna dan mengundang para pelajar perwakilan SMA sederajat di Kabupaten Sleman.


Ketua Panitia, Arif Nur Hidayat mengatakan belakangan ini dunia pelajar sedang dilirik karena banyak kasus yang melibatkan pelajar bahkan seringkali pelajar menjadi korban. "Maka kami mencoba merespons hal itu dengan kegiatan kemah ini," ungkapnya.


Didi Manarul Hadi dari IPNU Daerah Istimewa Yogyakarta menyampaikan dalam khazanah keilmuan pesantren itu ada yang namanya ilmu hal. Ilmu ini mengajar tentang etika dan sikap manusia yang pada dirinya sendiri dan sesamanya," ungkapnya.

 

Hanif Maulana, Ketua PC IPNU Sleman menambahkan adanya kegiatan ini mengajak para peserta untuk lebih memahami keberagaman dan upaya pencegahan kekerasan, melalui diskusi bersama dan deklarasi pelajar antikekerasan.


"Harapannya, setelah kegiatan ini para peserta dapat menjadi pelopor perdamaian di lingkungan sekolah demi terciptanya ruang aman bagi pelajar di Kabupaten Sleman," kata Hanif.

 

Kegiatan tersebut bekerja sama dengan pihak terkait seperti Kesbangpol sleman, Satbinmas Polresta Sleman, Unit Pelaksana Teknis Layanan Bimbingan dan Konseling (UPT LBK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). 

 

Agenda kegiatan di dalamnya meliputi pemberian materi seputar kekerasan di kalangan pelajar, Deklarasi Pelajar Sleman Antikekerasan dan dilanjutkan Rencana Tindak Lanjut pada peserta.


Para narasumber kegiatan adalah Murdiono dari LP Ma'arif Sleman dan Wakil Ketua PCNU Sleman, Abdul Mughits.


Penyebab perundungan di satuan pendidikan
Sementara itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Adi Leksono mengungkapkan bahwa perundungan dapat mengakibatkan korbannya terluka baik secara fisik maupun mental. Salah satu penyebab perundungan, menurut Aris adalah derasnya arus informasi melalui digital yang menjadikan tidak seimbangnya penanaman nilai-nilai karakter dan akhlak yang baik. 


"Derasnya informasi melalui media sosial atau media digital yang tidak seimbang dengan penanaman nilai-nilai, penanaman karakter baik, penanaman akhlak mulia. Tentu di sini peran orang tua sangat menentukan bagaimana untuk memberikan pola asuh yang baik. Bagaimana mengawasi anak-anak, memberikan perhatian kepada anak-anaknya, sehingga satu sama lain bisa saling berkomunikasi dengan baik," kata Aris kepada NU Online pada Rabu (8/3/2023).


Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) itu mengungkapkan bahwa lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi tempat yang menyenangkan, berubah menjadi tempat yang memprihatinkan. Perundungan dapat mengubah keadaan sekolah yang awalnya menyenangkan menjadi tidak menyenangkan.


Lebih lanjut, Aris menegaskan bahwa lembaga pendidikan mempunyai peran penting dalam melakukan pencegahan perundungan yaitu dengan penanaman karakter religius dan sosial. Untuk itu, perlu komitmen dalam mewujudkannya sehingga tumbuh kembang anak dapat terhindar dari tekanan psikologis.   


"Satuan pendidikan itu sendiri harus mewujudkan komitmen bagaimana penanaman karakter. Terutama karakter religius dan karakter sosial. Sehingga anak punya kepedulian, punya rasa empati, mengedepankan kebaikan atas sesamanya. Itu menjadi sangat penting," kata Aris.