Kepada Anak Tingkat SD, GP Ansor Cibogo Jelaskan Bahaya Radikalisme
NU Online · Senin, 19 Juni 2017 | 05:05 WIB
Pengurus GP Ansor Cibogo Kabupaten Subang menggelar kegiatan Pesantren Ramadhan bagi anak-anak dan remaja se-Kecamatan Cibogo di Masjid Besar Al-Mujahidin. Kegiatan selama dua pekan, Senin-Sabtu (5-17/6) ini, diadakan dalam rangka menjauhkan anak-anak Indonesia dari radikalisme, ajaran yang mencoreng nama baik Islam ini.
Peserta Pesantren Ramadhan GP Ansor Cibogo ini mendapat pendidikan ajaran Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdliyah sejak usia dini.
"Usai kegiatan ini diharapkan anak-anak bisa lebih termotivasi untuk ngaji pada guru yang mempunyai sanad keilmuan yang jelas, bukan referensi dari internet," kata Ketua GP Ansor Cibogo Rachmat usai acara penutupan kegiatan. Sabtu (17/6).
Pesantren Ramadhan ini juga diharapkan dapat menggugah para orang tua agar termotivasi untuk lebih memperhatikan anak-anaknya terlebih dalam hal ilmu agama sebagai dasar pondasi hidup sehingga anak-anak ini bisa mempunyai prinsip ketika sudah beranjak dewasa.
"Kami juga berharap para orang tua bisa lebih peduli terhadap pendidikan agama anaknya karena para orang tua terkesan masih acuh dengan pendidikan agama bagi anaknya," tegasnya.
Ia mengatakan, kegiatan yang diikuti oleh 160 peserta dari semua desa yang ada di Kecamatan Cibogo itu terselenggara atas kerja sama GP Ansor dengan Baznas Subang, Camat beserta jajaran Muspika, MUI, KUA, UPZ, dan FKDT Kecamatan Cibogo.
Kegiatan yang dihadiri berbagai elemen masyarakat ini diisi dengan pembagian santunan kepada 76 fakir miskin dan dhuafa serta pemberian cenderamata dari PT Dahana kepada seluruh masjid jami‘ yang ada di Kecamatan Cibogo. (Aiz Luthfi/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua