Anak-anak yatim punya hak yang sama dengan anak-anak lain untuk menikmati kebahagiaan di hari Lebaran. Walaupun dari sisi ekonomi mereka kurang beruntung, tapi hak tersebut tak bisa diabaikan.
Itulah rupanya yang mendorong Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) se-eks Karesidenan Besuki untuk menyantuni 100 anak yatim dalam acara Bakti Sosial IAA di rumah KH. Abdul Razaq, Desa Kawangrejo, Kecamatan Mumbulsari, Jember, Rabu (21/6).
Menurut Ketua IAA se-eks Karesidenan Besuki, H. Muhammad Muslim, anak yatim wajib diangkat derajatnya dengan cara menyantuni dan sebagainya. Sebab, mereka juga mempunyai potensi untuk menjadi manusia cerdas yang dapat mengharumkan bangsa dan negara. Karena itu, mereka tidak cukup diberi santunan, tapi perlu dibimbing dan diberi semangat agar memiliki optimisme dalam menatap masa depannya.
“Mereka tidak boleh kita sia-siakan. Mereka wajib kita akomodasi, kita beri semangat. Kita besarkan hatinya. Dan IAA sangat peduli dengan mereka,” ucap Muslim saat memberikan sambutan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Jember, KH. Abdul Muqit Arif mengapresiasi kegiatan IAA tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh IAA merupakan pengejawantahan dari komitmen alumni Annuqayah untuk terlibat dalam membangun daerah (Jember). Selain itu, IAA menjadi semacam tempat konsolidasi dalam mengembangkan Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) yang merupakan basis ajaran pesantren yang berpusat di Guluk-guluk, Sumenep, Madura itu.
“Saya bangga dengan IAA atas berbagai kegiatan yang dilaksanakan di Jember. Karena ini juga bagian dari cara kita membangun Jember,” ucap mantan Ketua IAA tersebut. (Aryudi A. Razaq/Mahbib)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua