Ketua IPNU Jatim Raih Gelar Magister Kebijakan Publik
NU Online · Ahad, 8 September 2013 | 01:11 WIB
Surabaya, NU Online
Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur Imam Fadlli berhasil meraih gelar Magister Kebijakan Publik di Universitas dr Soetomo Surabaya berkat penelitiannya tentang kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
<>
"Saya meneliti kinerja KPU Kabupaten Lamongan karena KPU merupakan organisasi yang penting dalam penyelenggaraan Pemilu,” katanya kepada sejumlah media setelah mengikuti wisuda di kampus setempat, Sabtu (6/9). “Dan Pemilu merupakan faktor penting dalam demokrasi di Indonesia," lanjutnya.
Putra kelahiran Lamongan yang lulusan terbaik Fisip Unisda Lamongan (S1) itu mengaku, kinerja KPU Kabupaten Lamongan yang ia teliti didasarkan pada kepuasan karyawan, sehingga respons dan semangat karyawan itulah yang mempengaruhi efektivitas lembaga KPU.
"Dengan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner terstruktur, wawancara mendalam, triangulasi dan observasi kepada sekretaris, kepala sub bagian dan para pelaksana, saya menemukan 80 persen merasa puas terhadap sistem pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan," katanya.
Namun, 10 persen merasa ada dualisme kepemimpinan dalam kelembagaan KPU. "Ada 10 persen yang merasa puas justru terkait penerimaan gaji yang dinilai proporsional," papar mantan Ketua Pimpinan Cabang IPNU Lamongan periode 2008-2010 ini.
Hasil penelitian yang menunjukkan ketidakpuasan dalam hubungan karyawan dengan pihak manajemen diakibatkan oleh adanya dualisme kepemimpinan, namun sebagian besar karyawan secara individu merasa puas terhadap pekerjaan sekarang.
"Faktor ketidakpuasan lain lebih bersifat luar (eksternal) terkait kesempatan rekreasi, jenjang karier dan promosi serta kesempatan mendapat pendidikan dan pelatihan. Selain itu, ketersediaan alat dan sarana penunjang yang masih kurang," katanya.
Dalam tesis itu, ia menyarankan perlunya reformasi birokrasi melalui rasionalisasi birokrasi dalam bentuk pembagian kerja hirarkhikal dan horisontal yang seimbang sebagai upaya menciptakan tatanan pemerintahan yang baik (good governance).
Ditanya kiat belajar sambil berorganisasi, ia mengatakan dirinya berusaha disiplin dalam membagi waktu antara studi dan organisasi serta memahami ilmu sebagai "ruh" organisasi dan organisasi sebagai "alat" memadukan berbagai disiplin keilmuan.
"Kuncinya, kita perlu memahami ilmu dan organisasi sebagai satu kesatuan yang sulit dipisahkan, sehingga tumbuh komitmen yang kuat bahwa tugas utama pelajar adalah belajar seperti yang dipesankan KH Tolchah Mansoer sebagai pendiri IPNU," katanya.
Dalam wisuda itu, Rektor Unitomo Dr Bachrul Amiq SH MH mewisuda 1.022 lulusan program D3, S1 dan S2 dengan lulusan terbaik adalah Azizah Algadrie dari Program Studi Magister Ilmu Komunikasi yang meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4,00.
"Staf pengajar John Robert Powers Surabaya yang pernah lama tinggal di Amerika Serikat itu dinyatakan lulus setelah menyelesaikan tesis bertema 'Pengaruh Kepercayaan Diri Dalam Keberhasilan Komunikasi Inter Personal'," kata Humas Unitomo, Dandy Patria.
Dalam kesempatan itu, Rektor Unitomo juga menandatangani naskah kerja sama (Memorandum of Understanding) dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) tentang Pencegahan dan Pemberantasan, serta Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang dilakukan bersama Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar. (Syaifullah Ibnu Nawawi/Mahbib)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua