Ketua IPPNU Sukoharjo Abdikan Diri di Desa Sentra Wayang Kulit
NU Online · Kamis, 27 Februari 2014 | 07:01 WIB
Sukoharjo NU Online
Disela-sela kesibukkannya sebagai ketua Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Sukoharjo, Jawa Tengah, Fitria Ayuluthfi Pranatami masih menyempatkan diri membantu masyarakat desa sentra kerajinan wayang kulit di Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.
<>
Sarjana tehnik kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta ini turut mendorong proses pembangunan masyarakat di sana, khususnya dalam hal peningkatan produktivitas ekonomi dan mempertahankan tradisi. Fitria merupakan salah satu sarjana yang lolos seleksi dalam program SP-3 (Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan) se-Provinsi Jawa Tengah.
“Setiap desa punya kewenangan meminta sarjana lulusan apa yang ditempatkan di sana, jadi sesuai kebutuhan masing-masing Desa, dan ternyata saya dibutuhkan di Kepuhsari. Saya akan mengabdikan diri di sana selama sepuluh bulan,” ujar Fitria, Rabu (26/2), di Kartasura sepulang dari Kepuhsari.
Saat ditanya tentang kegiatan IPPNU Sukoharjo selama ketuanya berada di wilayah berbeda, Fitria pun menyatakan bahwa kegiatan IPPNU Sukoharjo akan terus berlanjut.
“Meski bagaimana pun saya akan tetap menjalankan kewajiban saya sebagai ketua dan selalu meluangkan waktu untuk IPPNU, terlebih jarak antara Sukoharjo dengan Kepuhsari jika ditempuh dengan roda dua hanya sekitar 2 jam,” imbuhnya.
Desa Kepuhsari sendiri menekuni tradisi wayang kulit secara turun temurun sejak lebih dari seratus tahun lalu. Bukan hanya pembuatan wayang kulit, seni pendalangan juga telah mendarah daging. Bahkan bisa dibilang, masyarakat desa ini telah akrab dengan kisah wayang beserta maknanya.
Setiap hari, usai bekerja dan sekolah penduduk di desa tersebut, mulai dari anak usia tujuh tahun sampai usia lanjut, mereka pun melakukan aktivitas rutinannya, yakni menatah atau melubangi wayang kulit.
Konon, sejak satu tahun terakhir, desa ini mulai berdandan untuk menjadikan Kepuhsari sebagai Wayang Village, desa wisata untuk menarik para pengunjung menyaksikan tradisi dan budaya yang sudah berjalan turun-temurun. (Ahmad Rosyidi/Mahbib)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua