Daerah
Ketua Majelis Dzikir Rijalul Ansor Pamekasan Suapi Janda Renta
NU Online · Senin, 6 Februari 2017 | 00:02 WIB
Pamekasan, NU Online
Ketua Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Kabupaten Pamekasan Mahrus Miyanto turun ke bawah untuk menyantuni kaum dluafa. Salah satu sasarannya ialah janda renta bernama Sarimbi, Ahad (5/2).
Perempuan yang hidup sebatang kara di Dusun Pandan, Desa Panglegur, Kabupaten Pamekasan ini diketahui sudah berumur 80 tahun lebih. Daya penglihatannya sangat rendah.
"Beliau tidak bisa melihat. Semoga diberi ketabahan dan kesabaran oleh Allah," ujar Mahrus Miyanto.
Suapan demi suapan nasi yang diberikan Mahrus dilahap hingga habis oleh Sarimbi. Berkali-kali dia mengucapkan terima kasih dan sesekali menyeka air matanya.
"Saya terharu dengan perlakuan seperti ini. Terima kasih banyak nak," ujarnya.
Sarimbi tergolong warga miskin di Kabupaten Pamekasan. Pemerintah setempat tampak tutup mata dengan kondisi rakyatnya yang melarat seperti Sarimbi.
Sejauh ini, Sarimbi tidak pernah mendapat santunan dari pemerintah setempat. Ia harus tabah menjalani kerasnya hidup dalam sebuah gubuk reot dan sering mengalami kelaparan.
"Tentu kami tidak bisa menanggung semua kebutuhan hidup beliau. Kami ke sini hanya membantu sekadarnya dan memberikan dorongan moral bahwa beliau tidak hidup sendirian," tukas Mahrus Miyanto. (Hairul Anam/Alhafiz K)
Ketua Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Kabupaten Pamekasan Mahrus Miyanto turun ke bawah untuk menyantuni kaum dluafa. Salah satu sasarannya ialah janda renta bernama Sarimbi, Ahad (5/2).
Perempuan yang hidup sebatang kara di Dusun Pandan, Desa Panglegur, Kabupaten Pamekasan ini diketahui sudah berumur 80 tahun lebih. Daya penglihatannya sangat rendah.
"Beliau tidak bisa melihat. Semoga diberi ketabahan dan kesabaran oleh Allah," ujar Mahrus Miyanto.
Suapan demi suapan nasi yang diberikan Mahrus dilahap hingga habis oleh Sarimbi. Berkali-kali dia mengucapkan terima kasih dan sesekali menyeka air matanya.
"Saya terharu dengan perlakuan seperti ini. Terima kasih banyak nak," ujarnya.
Sarimbi tergolong warga miskin di Kabupaten Pamekasan. Pemerintah setempat tampak tutup mata dengan kondisi rakyatnya yang melarat seperti Sarimbi.
Sejauh ini, Sarimbi tidak pernah mendapat santunan dari pemerintah setempat. Ia harus tabah menjalani kerasnya hidup dalam sebuah gubuk reot dan sering mengalami kelaparan.
"Tentu kami tidak bisa menanggung semua kebutuhan hidup beliau. Kami ke sini hanya membantu sekadarnya dan memberikan dorongan moral bahwa beliau tidak hidup sendirian," tukas Mahrus Miyanto. (Hairul Anam/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua
