Daerah

Ketua NU Ketapang: Jamiyah Miliki Tanggung Jawab Sosial

Ahad, 22 Desember 2019 | 00:00 WIB

Ketua NU Ketapang: Jamiyah Miliki Tanggung Jawab Sosial

Rapat Anggota Tahunan (RAT) KSU Syirkah Muawanah di aula gedung Yayasan Islamiyah Al-Jihad Mulia Kerta Ketapang, Kalbar. (Foto: NU Online/Maulida)

Ketapang, NU Online
Kehadiran Koperasi Serba Usaha (KSU) Syirkah Muawanah Ketapang, Kalimantan Barat menjadi sangat penting. Keberadaannya merupakan salah satu program unggulan NU setempat dalam rangka usaha peningkatan dan pemberdayaan ekonomi umat.
 
Peryataan disampaikan H Satuki Huddin dalam arahannya pada acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) KSU Syirkah Muawanah di aula gedung Yayasan Islamiyah Al-Jihad Mulia Kerta Ketapang, Jumat (20/12). 
 
“Mengapa demikian, karena kita tahu bahwa tingkat ekonomi masyarakat kita, khususnya warga NU di Kabupaten Ketapang masih dominan dalam posisi menengah ke bawah,” kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ketapang ini.
 
Oleh karena itu menurutnya, PCNU Ketapang ingin mendorong agar perekonomian warga NU khususnya, dan masyarakat pada umumnya, bisa memungkinkan untuk lebih berkembang dan maju. Sehingga akan semakin meningkat kesejahteraan warga.
 
Menurut Satuki Huddin, bahwa Kabupaten Ketapang berdasarkan data BPS tahun 2018 angka kemiskinan masih pada posisi kisaran 10,93 persen, atau kurang lebih 54.660. Pengangguran masih pada posisi 3,84 pesrsen. Index Pembangunan Manusia (IPM) masih 65,50 poin. 
 
“Kita tahu bahwa indikator IPM ini ada tiga, yang pertama pendidikan. Kedua, kesehatan dan ketiga, kesehateraan atau ekonomi,” jelasnya.
 
Karenanya, jika ingin meningkatan IPM, maka angka kemiskinan harus ditekan dan perekonomian harus ditingkatkan. Untuk mencapai manusia yang sejahtera maka harus berbuat, dan itu perlu manusia yang berkualitas. 
 
“Manusia yang berkualitas harus ditopang dengan pendidikan yang baik. Maka ketiganya saling keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan,” tegasnya.
 
Mengutip apa yang disampaikan Ali bin Abi Thalib, bahwa kefakiran itu mendekati kekufuran. PCNU Ketapang  tidak ingin warganya menjadi bagian dari kelompok seperti itu. 
 
“Karenanya, ketika ekonomi ini kita dorong, maka otomatis pendidikan mereka akan meningkat. Ketika pendidikan meningkat, maka kesehatan hidup akan semakin meningkat pula,” jelas Satuki.
 
Menurutnya, PCNU Ketapang merasa berkepentingan dan berkewajiban untuk membantu warga NU agar sejahtera. 
 
“Malam ini kita berkumpul dalam rangka RAT KSU Syirkah Muawanah untuk tercapainya cita-cita tersebut. Kenapa demikian, hari ini koperasi diberikan ruang oleh pemerintah,” tuturnya.
 
Melalui koperasi inilah, program NU Ketapang bidang pengembangan perekonomian umat bisa dijalankan dengan konkrit. Dan dirinya percaya, dengan pengurus di Lembaga Perekonomian dan Lembaga Pengembangan Pertanian NU Ketapang di bawah koordinasi Wakil Ketua Bidang Ekonomi, insyaallah akan terus bergerak.
 
Keberadaan koperasi tidak hanya pada level pengurus, tetapi yang justru lebih diharapkan adalah merambah kepada warga masyarakat sampai pada level yang paling bawah. 
 
“Jika hari ini masih pada tahap pembenahan kepengurusannya, tapi ke depan sampai lima tahun satu periode, dampaknya benar-benar akan dirasakan oleh masyarakat paling bawah,” urainya. 
 
Menurutnya, NU punya tanggung jawab bersama pemerintah ikut berperan aktif untuk mendorong peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat. 
 
“Kalau masyarakat sejahtera, maka kehidupan masyarakat akan semakin maju, dan Ketapang akan semakin berkembang dengan baik,” urainya.
 
Menurut Satuki Huddin, berkhidmat di NU itu tidak hanya bagaimana pengurus mampu menyebarkan paham Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) dan dakwah islamiyah. Tetapi sebagai pengurus juga punya tanggung jawab sosial. 
 
“Maka di sinilah pentingnya kita untuk berorganisasi di NU. Dengan adanya program seperti ini, maka kehadiran jamiyah akan semakin dirasakan manfaatnya di tengah masyarakat,” pungkasnya. 
 
 
Kontributor: Syafi’ie/Maulida
Editor: Ibnu Nawawi