Daerah

Ketua NU Lumajang: Klinik NU Lumajang Berkat Pengawalan HM Sulton

Sab, 10 Agustus 2019 | 10:30 WIB

Ketua NU Lumajang: Klinik NU Lumajang Berkat Pengawalan HM Sulton

Suasana saat Bupati Lumajang, H Thoriqul Haq (di tengah, pakai baju putih berkopiah) akan melelpas jenazah HM Sulton Fatoni

Lumajang, NU Online

Jenazah ketua PBNU, HM Sulton Fatoni sudah dimakamkan Kamis (8/8) malam di Desa Suko Kecamatan Jogoyudan Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Namun kesan manis dari almarhum selalu terngiang-ngiang di benak sejumlah tokoh NU Lumajang. Menurut Ketua PCNU Lumajang, KH Muhammad Mas’ud, almarhum H Sulton adalah sosok yang ramah dan sangat memperhatikan kemajuan NU Lumajang. Salah satu buktinya adalah pendirian Klinik Kesehatan NU Lumajang.

 

“Sejak awal, Mas Sulton mengawal pendirian klinik tersebut sampai akhirnya diresmikan oleh Bupati Lumajang (H Toriqul Haq) tahun 2018,” ujarnya kepada NU Online di sela-sela pemakaman almarhum H Sulton.

 

Sebagai orang Lumajang, Kiai Mas’ud mengaku bangga dengan H Sulton, yang tidak hanya aktif di PBNU tapi juga mengamalkan ilmunya di sejumlah komunitas, termasuk sebagai Wakil Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta.

 

“Kepergian beliau bukan sekadar duka bagi keluarganya, tapi juga duka yang mendalam bagi PCNU Lumajang. Kami benar-benar merasa kehilangan sekaligus bangga dengan segala prestasi yang telah beliau raih,” urainya.

 

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Pengurus Cabang RMI Lumajang, KH Ahmad Dzunnajah. Menurutnya, H Sulton adalah sosok yang bertangung jawab dengan amanah yang diembannya. Buktinya, saat pulang kampung, H Sulton sangat menjaga waktu atau jadwal tugas di PBNU dan tempat lainnya. Sehingga jika sudah waktunya kembali, ia tetap berangkat ke Jakarta meski kondisinya tidak begitu sehat. Hebatnya lagi, walaupun sebentar ia selalu mampir ke kantor PCNU untuk sekadar bertemu dengan para kiai.

 

“Beliau juga sangat ringan tangan terhadap kepentingan NU walaupun sedang dalam kesulitan. Beliau tetap mementingkan organisasi (NU) di atas kepentigan pribadinya,” jelasnya.

 

HM Sulton Fatoni wafat di RS Permata Depok, Kamis (8/8) dini hari. Sebelum jenazahnya diterbangkan ke Lumajang, pengurus Pesantren An-Nahdlah, Depok itu disemayamkan dan dishalatkan di masjid kompleks kantor PBNU, Jakarta.

 

Kamis menjelang Isyak, jenazah H Suthon tiba di rumah duka, kompleks Madrasah Al-Munawwarah, Jalan Citarum nomor 38 Desa Suko Kecamatan Jogoyudan, Lumajang. Dari situ Bupati Lumajang, H Thoriqul Haq, sejumlah PCNU dan warga melepas jenazah H Sulton menuju masjid Al-Huda untuk dishalatkan, dan selanjutnya dikebumikan di Taman Pemakan Umum Jogoyudan.

 

Pewarta : Aryudi AR