Daerah

Ketua NU Rembang Optimis Santri Taati Pola Sehat di Masa Normal Baru

Sel, 9 Juni 2020 | 14:00 WIB

Ketua NU Rembang Optimis Santri Taati Pola Sehat di Masa Normal Baru

Ketua PCNU Rembang KH Ahmad Sunarto mengatakan kebijakan pesantren dalam mengambil langkah penerapan new normal dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, lebih efektif ditaati santri. (Foto: Dok Istimewa)

Rembang, NU Online

Terkait pemberlakuan tata kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19, beberapa pesantren dan sekolah umum mulai mengambil kebijakan waktu murid atau santri mulai mengikuti kegiatan belajar.

 

Ketua PCNU Rembang KH Ahmad Sunarto mengatakan kebijakan pesantren dalam mengambil langkah penerapan new normal dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, lebih efektif ditaati santri. Pasalnya santri memiliki adab taat kepada kiai untuk patuh menaati perintah kiai, termasuk jika para kiai menerapkan protokol kesehatan tersebut.

 

Santri dibekali pengetahuan dan akhlak untuk taat dan takdim kepada kiai sebagai rasa hormat akan keberkahan ilmu yang telah diberikan. "Misal ada pondok pesantren yang sudah membuka pendidikan menjalankan new normal dengan menerapkan aturan protokol kesehatan maka kami memberikan dukungan sepenuhnya," ungkapnya, Senin (8/6).

 

Akan tetapi, ia berpendapat penerapan aturan yang sama di sekolah umum bisa saja berbeda ditanggapi siswa. Karena itu, para siswa sekolah umum harus dalam pengawasan ketat dan berkelanjutan dalam penerapan protokol kesehatan. Terlebih siswa sekolah umum biasanya pulang kembali ke rumah, berbeda dengan santri di yang tetap tinggal di pesantren. 

 

Kiai Narto sapaan akrabnya menjelaskan bahwa pihaknya memberikan dukungan terhadap pemberlakuan new normal, namun dengan syarat menerapkan protokol kesehatan. Pesantren dan sekolah umum harus menjadi perhatian khusus saat menjalankan kebijakan karena rentan usia masih labil.

 

"Sekali lagi, saya selaku ketua PCNU Rembang mendukung kebijakan new normal. Khusus kebijaksanaan new normal sepenuhnya hak dari masing-masing pondok pesantren karena setiap kebijakan pesantren berbeda sesuai pengasuhnya," jelasnya.

 

Kontributor: Mochamad Ronji

Editor: Kendi Setiawan