Daerah

Ketua NU Tanggamus: Warga NU Jangan Gampang Terprovokasi

NU Online  ·  Rabu, 5 September 2018 | 04:00 WIB

Ketua NU Tanggamus: Warga NU Jangan Gampang Terprovokasi

Rapat HSN Tanggamus

Tanggamus, NU Online
Ketua PCNU Kabupaten Tanggamus KH Amirudin Harun mengajak warga NU untuk tidak mudah terprovokasi atas kondisi perpolitikan di Indonesia saat ini. Ia menghimbau juga untuk bertabayun atas beragam isu yang saat ini terus menyerang NU. Apalagi kondisi di media sosial yang penuh dengan berita bohong, fitnah, dan ujaran kebencian.

"Pengurus NU harus melakukan tabayyun (klarifikasi). Dan melakukan aksi nyata dalam menghadapi beragam persoalan hari ini. Jangan biarkan warga NU mencari informasi dari sumber yang tidak jelas."  tutur Kiai Amir, Selasa (5/9) saat Rapat Koordinasi Persiapan Hari Santri Nasional tingkat Kabupaten Tanggamus.

Kehati-hatian di media sosial juga diingatkan Katib Syuriyah PCNU Tanggamus KH Samsul Hadi yang hadir pada kegiatan di Gedung PCNU Tanggamus tersebut. Ia mengingatkan warga NU tidak ikut-ikutan terbawa arus informasi yang tidak jelas di media sosial. Ia juga menegaskan jangan sampai Jamiyyah dan Jamaah NU digerogoti oleh ideologi-ideologi yang tidak sefaham dengan NU.  

"Muslimat dan Fatayat. Jangan sampai pengajian-pengajian rutinan kita disusupi oleh kelompok-kelompok non NU. Terutama penceramahnya. Masak pengajian Muslimat penceramahnya tidak sefaham dengan kita." tegas Kiai Samsul.

Oleh karenanya momen Hari Santri harus mampu membangkitkan kekuatan dan memotivasi kembali agar amaliah Nahdlatul Ulama dapat lebih kuat lagi tertancap pada diri warga NU. Hal ini dilakukan oleh PCNU Tanggamus dengan membentuk media berdakwah dalam internal NU sendiri, baik berupa virtual (sosial-media)  maupun literal atau cetak berupa buletin dan majalah. Kesemua ini sebagai sarana dakwah dan benteng ajaran Ahlussunnah wal Jamaah di Kabupaten Tanggamus.

“Prinsip NU sebagaimana kaidah  Al-muhafadhotu ala qodimi sholih, wa al-ahdu bijadidil ashlah (menjaga tradisi-tradisi lama sembari menyesuaikan dengan tradisi-tradisi modern yang lebih baik) harus terus ditanamkan,” pungkasnya. (Abdur Rouf Hanif/Muhammad Faizin)