Daerah

KH Aniq: Rawatlah NU Mulai dari Diri Sendiri dan Keluarga

NU Online  ·  Rabu, 29 April 2015 | 19:03 WIB

Kudus, NU Online
A'wan Syuriah PCNU Kudus KH Aniq Nafisatun mengajak pengurus NU supaya merawat organisasi dari dalam diri sendiri. Sebab, belakangan kerap ditemukan identitas ke-NUan tidak lagi turun kepada keturunan terutama pengurus NU.
<>
"Kadang bapaknya masih NU tapi anaknya sudah tidak patek NU. Karena anaknya sudah tidak lagi mau melaksanakan amalan Aswaja seperti wiridan ataupun sholawatan," katanya saat menyampaikan mauidhoh hasanah dalam Lailatul Ijtima' PCNU Kudus di musholla PCNU setempat, Selasa (28/4) malam.

Kiai yang biasa disapa KH Aniq ini mengatakan, NU sama artinya dengan Nunut Urip (ikut hidup). Maksudnya, warga NU harus mengikuti kanjeng Nabi. Bila tidak mengikuti, tidak bisa hidup.

"Jika ada anak tidak mau membaca sholawat, berarti tidak lagi warga NU. Karena ciri NU itu ya antara lain sholawatan," tegasnya mencontohkan.

KH Anik juga mengingatkan dalam menjalankan jam'iyah NU harus menggunakan tatanan yang tertib dan benar sehingga organisasi tetap kuat. Tatanan, menurutnya, adalah ruh dalam organisasi.

"Sebuah ungkapan sudah jelas, alhaqqu billa nidhom, sayaglibuhul bathilu binnidhom (Kebenaran yang tidak terorganisir secara rapi dapat dikalahkan oleh kebathilan yang terorganisir dengan rapi. Ini bukti pentingnya nidhom!" tandasnya.

Lailatul Ijtima yang diadakan setiap malam Rabu Pon ini, diikuti seluruh pengurus NU, lajnah, lembaga, badan otonom NU, dan MWCNU sekabupaten Kudus. (Qomarul Adib/Alhafiz K)