Daerah

Kiai Thoif Jayapura Ingatkan Orang Tua Manfaatkan Usia Emas Anak

Ahad, 11 Oktober 2020 | 00:30 WIB

Kiai Thoif Jayapura Ingatkan Orang Tua Manfaatkan Usia Emas Anak

Sekretaris PWNU Papua Kiai Muhamad Thoif mengisi Mimbar Agama Islam TVRI Papua. (Foto: Joko Prayitno)

Jayapura, NU Online

Khidmat NU terus coba diwujudkan kendati dalam kondisi pandemi Covid-19 dan dinamika yang terjadi di Indonesia. Seperti di Kota Jayapura, Papu, melalui Muslimat NU Kota Jayapura bersinergi dengan Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama (YPMNU) Kota Jayapura, PWNU Papua dan TVRI Papua mengisi tayangan 'Mimbar Agama Islam'. Pada Sabtu (10/10), mimbar dmengusung tema Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Dimasa Pandemi Covid-19.

 

Narasumber yaitu Sekretaris PWNU Papua Kiai Muhamad Thoif yang memberikan mauizatul hasanah tentang makna dan konsep anak usia dini serta pendidikan yang menyertainya. Antara lain disebutkan bahwa anak usia dini merupakan kelompok anak yang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan masa emas atau golden age.

 

Lebih lanjut Kiai Thoif menjelaskan pada masa emas tersebut hendaknya orang tua melakukan pendampingan dan edukasi terhadap anak usia dini. Beberapa hal yang penting disampaikan dalam usia emas adalah tauhid (Ya Bunayya la tusrik billah), menjelaskan tentang halal haram melalui pendekatan kasih sayang yang menyenangkan, mensyukuri nikmat Allah, mengajarkan ibadah dan menjadi teladan yang baik di hadapan Allah (akhlak).

 

Dengan kebijaksanaan untuk belajar di rumah menyebabkan para orang tua juga harus menyesuaikan dengan metode yang baru tersebut. "Dalam pelaksanaannya, pembelajaran di rumah dengan metode daring tidaklah mudah. Faktor kurangnya semangat anak dan kurangnya kemampuan orang tua dalam mendampingi anak menjadi tantangan dalam penerapan metode pembiasaan," kata Kiai Thoif.

 

Dengan adanya perubahan atmosfer dan lingkungan serta tatanan baru, lanjut Kiai Thoif, yang biasanya melakukan pembelajaran bersama teman-teman di sekolah begitu menyenangkan dan penuh kreatifitas, sekarang dengan tiba-tiba harus dilakukan sendiri di rumah dirasakan sangat kurang menarik dan membosankan.

 

"Kebijakan belajar di rumah, membuat para guru, termasuk di jenjang PAUD, diharapkan segera beradaptasi. Pembelajaran yang biasanya dilakukan tatap muka di sekolah, kini harus dilakukan belajar secara jarak jauh dengan mempergunakan teknologi informasi dan komunikasi," lanjutnya.


Terdapat empat model pembelajaran Anak Usia Dini di masa pandemi Covid-19 ini. Keempatnya adalah daring (dalam jaringan) misalnya melalui aplikasi Zoom atau menggunakan Whatsapp; luring (luar jaringan) seperti antarjemput lembar kerja anak; home visit (kunjungan ke rumah dalam proses pembelajaran); dan shift atau bergantian dengan tatap muka, ini khusus bagi yang berada pada zona hijau bebas Covid-19.

 

Kontributor: Joko Prayitno
Editor: Kendi Setiawan