Daerah

Kirab Satu Negeri Ansor, dari Sumut ke Sumbar Lancar

NU Online  ·  Senin, 24 September 2018 | 20:00 WIB

Kirab Satu Negeri Ansor, dari Sumut ke Sumbar Lancar

Kirab Satu Negeri di Sumbar berjalan lancar

Pasaman, NU Online
Upacara pelepasan Kirab Satu Negeri Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang berlangsung di Lapangan Sepak bola Padang Galugur Saiyo, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Ahad (23/9) berjalan lancar.

Kegiatan kirab yang dihadiri Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Saiful Anwar melakukan pelepasan dari Sumatera Utara ke Sumatera Barat secara simbolik dengan  menyerahkan satu bendera merah putih kepada tim utama Kirab Satu Negeri.

Sebelum melakukan pelepasan, Saiful Anwar selaku inspektur upacara dalam sambutanya menyampaikan, sejak  16 September lalu adalah langkah pertama dalam Kirab Satu Negeri. Pelepasan dilaksanakan di 5 titik terdepan Indonesia, Merauke Papua, Rote NTT, Miangas Sulawesi Utara, Nunukan Kalimantan Utara, dan Sabang Aceh.

"Langkah pertama untuk mengibarkan bendera Merah Putih ke seluruh pelosok negeri untuk menjaga sumpah yang pernah diikrarkan, yaitu sumpah bertanah air, berbangsa dan berbahasa yang satu,  tanah air, bangsa dan bahasa Indonesia," kata Saiful.

Menurut Saiful, tujuan Kirab Satu Negeri untuk menginspirasi dunia atas warisan kearifan peradaban Indonesia yang majemuk namun rukun, harmonis dan damai. 

"Mengapa kita mengadakan Kirab Satu Negeri? Karena berulang-ulang saya memperingatkan kepada bangsa ini tentang adanya ancaman dari sekelompok kecil orang yang ingin mengubah atau merusak konsensus kebangsaan kita," tegas Saiful Anwar.

Saiful Anwar juga memperingatkan adanya ancaman dari  pihak yang menggunakan agama sebagai alat politik dan menjadikan agama sebagai sumber konflik. "Dalam situasi seperti ini, kita sama-sama menyaksikan mayoritas rakyat kita lebih memilih diam," katanya. 

Dalam skala global, juga prihatin atas kondisi negara-negara lain, khususnya dunia Islam, yang saat ini dilanda konflik dan peperangan yang tak kunjung usai.

"Semua itu kita lakukan karena dalam hati kita semua mempunyai tujuan-tujuan mulia, tidak ada kesia-siaan dalam perjalanan ini. Kita telah menetapkan tujuan, dan kita akan teguh pada tujuan kita. kita ingin Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 tetap kokoh jadi pengikat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya. (Armaidi Tanjung/Muiz)