Komentar Membakar di Media Sosial Suburkan Radikalisme
NU Online · Ahad, 11 Juni 2017 | 05:03 WIB
Salah satu faktor yang membuat tumbuh suburnya kelompok radikalisme adalah pengguna media sosial (medsos) yang suka memanas-manasi di media sosial. Komentar-komentar yang membakar ini menyulut orang lain untuk bertindak anarkis.
Demikian disampaikan Kepala Badan Intelejen Negara Daerah (Kabinda) Daeng Rosada pada diskusi kebangsaan yang digelar oleh GP Ansor Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Pemuda Lintas Agama di Restaurant Celebes Kupang, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jumat (9/6).
Karena itu, lanjut Daeng, kelompok radikal ini juga memanfaatkan narasi publik yang dimainkan di media sosial. Mereka menciptakan fakta-fakta lapangan untuk menunjukkan bahwa publik mengakui gerakan para kelompok intoleran.
Daeng mengimbau pengguna media sosial (Medsos) agar dalam memposting setiap perkembangan atau isu-isu yang belum positif data kebenaran tidak memberikan statmen apapun.
"Karena gerakan global ini sangat berbahaya seperti kita lihat di Timur Tengah, Marawi Filipina, Eropa, lalu di Indonesia ada contoh kasus seperti pemboman Kampung Melayu baru-baru ini," ucapnya. (Ajhar Jowe/Alhafiz K)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua