Daerah

Konferensi NU Kota Semarang Terapkan Musyawarah Ahwa

Sel, 17 Mei 2016 | 17:01 WIB

Semarang, NU Online
Pesantren Ash-Shodiqiyyah menjadi tempat terselenggaranya Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama Kota Semarang. Pada konferensi kali ini peserta menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (ahwa) yang terdiri atas KH Ali Mufidz, KH Dzikron, KH Haris Shodaqoh, KH Adhim Asyiq, dan KH Hanief Ismail. Musyawarah ini kemudian menetapkan KH Hanief Ismail sebagai Rais Syuriyah NU Kota Semarang.

Peserta konferensi yang terdiri atas perwakilan dari enam belas majelis wakil cabang dan satu perwakilan dari cabang kemudian melakukan pemilihan untuk menentukan ketua. Pilihan mereka jatuh pada nama H Anashom.

H Anashom merupakan Ketua NU Kota Semarang pada periode sebelumnya. Ia berjanji akan meneruskan program-program kepengurusan NU yang belum sempat terlaksana di periode sebelumnya.

"Kepengurusan ranting harus diperkuat," kata H Anashom.

Sebanyak 117 ranting di Kota Semarang menurutnya harus lebih kuat perannya.

Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo ini berhasil memperkuat bidang perekonomian melalui Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Nus.

"Khidmah untuk melayani umat," ujar H Anashom.

Bagi H Anashom yang juga Ketua Pusat Pengkajian Islam dan Budaya Jawa UIN Walisongo, NU merupakan lembaga dakwah. Dakwah merupakan bagian dari pengabdian untuk umat dan kepada Allah. Selain itu, wujud dari visi dan misi akan diejawantahkan dalam program seperti ambulance untuk pelayanan umat, siaga bencana, siaga dhu'afa melalui NU foodbank, penguatan kesejahteraan masjid, dan kaderisasi.

Alumni Pesantren Al-Huda Temanggung ini besok Sabtu (21/5) akan mengumumkan jajaran kepengurusan. Tim formatur untuk masa khidmah 2016-2021 ini terdiri atas tujuh orang, ketua dan rais terpilih, satu orang pengurus demisioner, dan perwakilan zona Semarang Barat, Semarang Timur, Semarang Tengah, dan Semarang Utara.

Dalam konferensi ini tampak sesepuh Nahdlatul Ulama Kota Semarang KH Ahmad Daroji dan KH Ahmad. (M Zulfa/Alhafiz K)