Daerah

Lahirkan Wirausahawan, SMK Ma’arif NU di Lamongan Diluncurkan

Ahad, 23 Februari 2020 | 02:15 WIB

Lahirkan Wirausahawan, SMK Ma’arif NU di Lamongan Diluncurkan

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten laongan didampingi kepala sekolah dan perwakilan industri saat launching produk SMK mini. (Foto: NU Online/istimewa)

Lamongan, NU Online
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mini menjadi unggulan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur  dan terus digalakkan sebagai sarana mencetak wirausahawan baru di era milenial. Sasaran program adalah sekolah yang berada di lingkungan pondok pesantren dan daerah terpencil. Program dilaksanakan oleh 100 SMK yang telah diseleksi. 
 
SMK Ma’arif  NU Mantup Kabupaten Lamongan merupakan salah satu yang terpilih untuk melaksanakan pelatihan program SMK mini. Dan peluncuran pelatihan program dilaksanakan pada Sabtu (22/2) di halaman sekolah dengan dihadiri peserta pelatihan dan tamu undangan dari dinas terkait serta industri.
 
Dalam kegiatan tersebut hadir Kepala Dinas Pendidikan wilayah Kabupaten Lamongan, Sri Yuliasih, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Forkompimcam Kecamatan Mantup, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), sejumlah badan otonom serta kepala SMP dan MTs di Kecamatan Mantup dan Sambeng.
 
Di SMK Ma’arif NU Mantup, pelatihan program SMK mini tahap pertama diikuti 150 peserta dari siswa dan santri Pesantren Al-Ma’arif  dilatih untuk produksi makanan ringan dengan bahan dasar singkong. Tahan kedua pelatihan akan diikuti 50 peserta dari alumni dan masyarakat umum.
 
“Program SMK mini adalah pelatihan yang berbasis potensi daerah. Tema pelatihan kita adalah pelatihan produksi makanan ringan dengan bahan dasar singkong,” kata Masheru.
 
Kepala SMK Ma’arif NU Mantup ini mengemukakan bahwa sekolah telah bekerjasama dengan CV Lembah Hijau Lamongan yang dipimpin Sri Wahyuni sebagai instruktur dan pembimbing selama pelatihan. Peserta pelatihan mendapatkan bimbingan dan pelatihan selama 3 bulan.
 
“Kami berharap usai mendapat bimbingan dan pelatihan program SMK mini ini, para peserta pelatihan memiliki bekal untuk menjadi enterpreneur baru, sehingga dapat mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja baru,” jelasnya.
 
Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kabupaten Lamongan, Sri Yuliasih menyampaikan, program SMK mini harus laksanakan dengan baik oleh sekolah guna mencetak peserta didik menjadi seorang entrepeneur baru di era milenial. 
 
“Selain dilatih membuat produk para peserta pelatihan juga perlu dibekali menejemen usaha dan pemasaran. Jangan hanya bisa membuat produk tapi tidak memahami anilisa usaha dan pemasaran,” jelasnya.
 
Dalam pandangannya, di era Revolusi Industri 4.0 saat ini sangat terbuka untuk memasarkan produk secara on line. “Sehingga peluang pasar produk yang kita buat semakin luas,” ungkapnya.
 
Sri Yuliasih menambahkan, program SMK mini yang dimulai sejak tahun 2016 dikhususkan bagi SMK yang berada di lingkungan pesantren dan daerah terpencil. Para siswa dan santri bisa memiliki kemampuan untuk mengembangkan pruduk sesuai dengan potensi yang ada di lingkungannya. Sehingga dapat menggerakkan perekonomian di lingkungan pondok pesantren dan daerah terpencil.
 
“Kami berharap produk dari SMK mini tidak hanya waktu pelatihan, tapi dapat terus dikembangkan dan masuk ke pasar tradisional maupun modern,” pungkasnya.
 
 
Editor: Ibnu Nawawi