Daerah

Lahirnya NKRI Tak Lepas dari Toleransi Pendiri Bangsa

NU Online  ·  Rabu, 22 Maret 2017 | 14:08 WIB

Sukoharjo, NU Online
Ratusan Pemuda Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) se-Solo Raya mengikuti sarasehan dan Sosialisasi empat pilar kebangsaan bersama di Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad (19/3) siang.

Hadir sebagai narasumber anggota DPR RI Mohammad Toha. Ia memaparkan, dalam sejarah berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga saat lahirnya Pancasila, tidak luput dari sarat dengan sikap toleransi dan kebersamaan sesama umat.

“Lahirnya Pancasila didasari dengan adanya Piagam Jakarta. Hal ini jelas seperti dalam sejarah lahirnya Pancasila karena tertuang dalam sila pertama yang diganti dari kalimat, 'menjalankan syariat islam bagi pemeluknya menjadi kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa'," papar Toha.

Selain itu, pada saat perumusan PPKI dan BPUPKI menggunakan asas toleransi. "Dengan begitu membuktikan bahwa toleransi sudah tertanam sejak lama," ujar dia.

Lebih lanjut Toha berharap, pemuda Ansor dan Banser harus lebih menjiwai dan melaksanakan nilai nilai luhur Pancasila, memahami UUD 45, memaknai Bhineka Tunggal Ika, serta untuk mewujudkan dan menjaga keutuhan NKRI. "GP Ansor dan Banser harus berada di garis depan untuk menjaga keutuhan NKRI," tegas Muhammad Toha.

Mustofa salah satu peserta dari PC GP Ansor Sukoharjo sangat antusias dalam mengikuti Sosialisasi 4 pilar kebangsaan. "Sebagai Pemuda Ansor dan NU harus mampu menjaga keutuhan NKRI, selalu waspada dengan aliran aliran yang saat ini mengganggu nilai luhur Pancasila. Harus kita lawan," terang Mustofa. (Zaini, Ajie/Abdullah Alawi)