Daerah

LAZIS NU Blitar Studi Banding ke Jombang

NU Online  ·  Senin, 15 Juni 2009 | 05:14 WIB

Jombang, NU Online
Pada Jum’at (12/6) lalu ada suasana berbeda di jalan Pattimura Gg. III No. 04,kantor Lembaga Amil zakat,infaq dan Shodaqoh (LAZIS NU) Jombang. Pasalnya PC LAZIS NU Jombang dikunjungi Pengurus cabang Lazis NU Blitar, terdiri dari tujuh personel. Tepat pada jam 15.00 WIB mereka  tiba di kantor LAZIS NU Jombang.

“Membangun memang berat dari sekedar merawat, begitu pula dalam belajar berorganisasi, learning organisation, khususnya Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh Nahdlatul Ulama, pasalnya selama ini, lembaga ini sudah ada cuma belum terencana dengan baik” tutur Muslimin Abdilla Sekretaris PC LAZIS NU Jombang, sebagaimana dilaporkan kontributor NU Online Asbabul Ulum.<>

“Sebelumnya kita sempat mencari-cari informasi tentang format LAZIS NU ke Tuban, Jogja hingga Pusat, karena tidak dapat formatnya akhirnya kita (pengurus Jombang) buat perencanaan sendiri, dalam perencanaan ini kita butuh workshop selama 13 kali pertemuan,” tambah Edy Labib selaku Direktur LAZIS NU Jombang.

Dikatakan, ada tiga program di LAZIS NU Jombang untuk mencapai Visinya “Menjadi Lembaga terpercaya untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil dan mandiri” yaitu program “Taqwiyatul Jam’iyah” ini berkaitan dengan pengolaan keuangan, pembuatan dan pelaksanaan sistem perencanaan, monitoring dan evaluasi (PME), pengelolaan sumber daya, peningkatan kemampuan internal.

Kedua program “Jalbul Muzakki” berkaitan dengan pendataan muzakki, kampanye kesadaran tentang zakat, membangun kepercayaan publik. Dan ketiga program  “I’thoul Mustahiq” berkaitan dengan pendataan mustahiq di Jombang, pendistribusian zakat, infaq dan shodaqoh kepada mustahiq di Jombang, dan penguatan mustahiq atau organisasi mustahiq dalam memperjuangkan hak-haknya, agar di satu sisi bisa melakukan perubahan terhadap kondisinya sehingga kemudian bisa memperjuangkan hak-haknya di tengah-tengah kehidupan di masyarakat dan bernegara.

Rombangan PC LAZIS NU Blitar merespon dengan baik atas paparan dari pengurus LAZIS NU Jombang. Di Blitar sendiri pengurusnya dari unsur Depag, BKKBN, kontraktor, dan pengusaha, yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Akhirnya NU hanya dapat sisa-sisa waktu dan tenaga, kemudian dalam setahun ini masih dalam tahap konsolidasi saja.

”Mungkin setelah ini kami akan memulai berjalan dengan selalu sharing dengan LAZIS Jombang. Rencananya kami juga akan meniru dengan membentuk pelaksana dan folentir yang ada di kecamatan dan desa untuk menjalankan program,” kata salah seorang dari rombongan.

Muslimin Abdillah menyatakan, yang terpenting targetnya adalah masyarakat sadar tentang zakat dan kita mulai dari kita sendiri, “ibda’ binafsih"  bukan karena target banyaknya uang, yang lebih utama istiqomah, tetapi juga harus ada indikator pencapaian untuk mengukur keberhasialan.

"Kalau LAZIS NU Jombang menargetkan dalam satu tahu 100.000.000,- dan 500 donatur, karena ini sebagai bahan evaluasi, untuk pembenahan sistem dan program yang lebih baik tutur Muslimin yang sehari-harinya sebagai Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat al-Haraka.

"Semoga akan semakin banyak LAZIS NU yang eksis khususnya di Kab/Kota yang ada di Jawa Timur, diharapkan Blitar segera menyusul  setelah Jombang," pungkasnya. (yus)