Daerah

LAZISNU dan LKKNU Kabupaten Mojokerto Santuni Seribu Yatim

Sen, 18 Maret 2019 | 16:15 WIB

LAZISNU dan LKKNU Kabupaten Mojokerto Santuni Seribu Yatim

PC LAZISNU dan LKKNU Mojokerto memberi santunan seribu yatim.

Mojokerto, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mengadakan doa bersama seribu anak yatim. Kegiatan yang rutin dilaksanakan tersebut, kali ini dipusatkan di kantor NU setempat, Ahad (17/3).

“Doa bersama seribu anak yatim ini adalah kegiatan awal dari PC LAZISNU dan LKKNU Mojokerto. Nantinya akan didata lagi jumlah anak yatim yang ada,” kata Innani Sulfiyah.

Menurut Ketua PC LKKNU Kabupaten Mojokerto ini, doa bersama seribu yatim merupakan salah satu kegiatan LAZISNU bekerja sama dengan LKKNU yang sudah berjalan. “Namanya LKKNU, tugasnya tertuju pada ranah sosial yaitu mengentas kemiskinan, manajemen keuangan keluarga, dan menyantuni yatim, serta duafa,” ungkap Innani, sapaan akrabnya.

Rencana setelah doa bersama seribu yatim ini, dirinya memiliki planning misalkan ada orang yang memiliki potensi mendirikan warung diajak kerja sama. Nantinya akan dikelola oleh ibu anak yatim, yang ketika anak yatim ingin beli ke warung tersebut tidak perlu membayar alias gratis.

“Anak yatim tersebut cukup berdoa di warung. Di mana dalam hadits dijelaskan bahwa doa anak yatim sangat mustajabah,” jelasnya.

Demikian pula, LKKNU memiliki program yang akan dikembangkan setelah doa bersama seribu yatim ini. “Yakni pembekalan bagi calon pengantin dan parenting, yakni sebuah cara bagaimana orang tua mendidik anak,” urainya.

Sebelumnya parenting sudah berjalan dua kali, kegiatannya adalah masuk ke sejumlah sekolah yang berada di jenjang MI atau SD, serta MTs dan SMP. “Untuk jenjang SMA masih dalam proses dengan melibatkan wali murid yang  diundang ke sekolah . Salah satu masalah yang banyak dikeluhkan wali murid adalah perilaku atau moral anak,” ujarnya.

Masalah lain banyak menjadi keluhan yaitu pernikahan muda. Karena selama setahun terakhir, angka perceraian di Mojokerto kurang lebih tiga ribu kasus. Hal ini dipicu oleh faktor ketidaksiapan mental dalam membangun rumah tangga. 

“Karenanya, LKKNU akan mengadakan yang namanya pembekalan calon pengantin yang diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meminimalisir angka perceraian,” katanya.

KH Abdul Adzim Alwy selaku Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Mojokerto berharap ikhtiar yang dilakukan mendapat imbalas terbaik, “Dengan adanya kegiatan ini kita selalu mendapatkan ridha dari Allah SWT dan memperoleh berkah di dunia dan akhirat kelak,” katanya.

Hadir pada kegiatan ini Rais PCNU Mojokerto KH Mashul Ismail, sejumlah  badan otonom seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Gerakan Pemuda Ansor, serta IPNU dan IPPNU. (Syaiful Alfuat/Ibnu Nawawi)