Daerah

Lembaga Dakwah dan Takmir Masjid NU di Banyumas Satukan Langkah

Sen, 4 November 2019 | 13:00 WIB

Lembaga Dakwah dan Takmir Masjid NU di Banyumas Satukan Langkah

Sarasehan PC LTMNU dan LDNU Banyumas dengan melibatkan sejumlah takmir masjid. (Foto: NU Online/Akhmad Saefudin)

Purwokerto, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) dan Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Banyumas, Jawa Tengah menggelar sarasehan. Kegiatan dipusatkan di Masjid Wakaf Al-Istiqomah Kauman Lama Purwokerto, Ahad (3/11). 
 
“Kami menyambut baik kegiatan sarasehan ini dan berharap agar hasil-hasilnya dapat diterapkan di masjid peserta,” kata KH Maskun Ridlo selaku tuan rumah. 
 
Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Purwokerto Timur, H Akhmad Tauhid merasa gembira dengan berkumpulnya perwakilan takmir masjid NU se-eks Kota Administratif Purwokerto.
 
Kemakmuran masjid, menurut Akhmad Tauhid, indikator utamanya adalah maraknya kegitan shalat lima waktu. Adapun kemakmuran yang bersifat sosial adalah terhimpun dan terdistribusinya zakat melalui masjid. 
 
"Tentu masih banyak fungsi masjid yang lain, seperti majlis taklim, madrasah diniyah, dan sebagainya," kata Akhmad Tauhid.
 
Ketua PC LDNU Banyumas, KH Abdul Qodir menyatakan bahwa sarasehan yang digelar merupakan media untuk saling bersilaturahim. 
 
"Bersama LTMNU, kami mengawali silaturahim dengan para takmir masjid di wilayah eks-Kota Administratif Purwokerto, yang meliputi empat MWCNU," kata Abdul Qodir. 
 
Menurut Abdul Qodir, ini juga merupakan langkah untuk menangkal masuknya radikalisme.
 
“Maka, pengurus takmir masjid NU perlu merapatkan barisan,” tegasnya. 
 
Sejalan dengan itu, agar masyarakat narasumber atau penceramah yang tepat serta terjauhkan dari paham radikal, LDNU merilis 90-an nama mubaligh NU di Kabupaten Banyumas. 
 
Program lain berikutnya, LDNU akan melakukan penguatan bagi imam dan khatib, utamanya untuk masjid-masjid wilayah kota.
 
Sementara itu, Ketua PC LTMNU Banyumas, Aziz al Farisi mengimbau agar para takmir memasang papan struktur kepengurusan di masjid. 
 
Takmir, menurut Aziz, dituntut untuk bisa melayani jamaah sesuai kebutuhan melalui berbagai kegiatan yang digelar di masing-masing masjid. 
 
“Masyarakat perkotaan, misalnya, butuh ketenangan hidup sehingga kajian keagamaan sangat relevan untuk diprogramkan,” terangnya. Dirinya berharap, para takmir dan pengurus masjid melibatkan kalangan generasi muda setempat untuk terlibat sebagai upaya pengkaderan, lanjutnya. 
 
Peserta mengusulkan agar sarasehan mendatang bisa melibatkan takmir mushalla, mengingat jumlahnya di setiap kelurahan jauh lebih banyak dibanding masjid. Menanggapi usulan itu, LDNU-LTMNU berencana menggelar kegiatan serupa di tingkat kecamatan. 
 
 
Kontributor: Akhmad Saefudin
Editor: Ibnu Nawawi