Daerah

Lesbumi Tasikmalaya Upayakan Perkuat Al-Barzanji dan Burdah

Sen, 24 April 2017 | 13:01 WIB

Tasikmalaya, NU Online
Al-Barzanji dan Burdah kerap dibacakan di berbagai momentum. Mulai rutinan malam Jumat atau saat-saat tertentu seperti halnya prosesi cukuran bayi yang baru lahir. Namun kini tradisi membaca Al-Barzanji dan Burdah ini mulai kurang populer di kalangan masyarakat luas. Khususnya masyarakat perkotaan.

Untuk memperkuat keberadaan tradisi pembacaan Al-Barzanji dan Burdah, generasi muda Nahdlatul Ulama yang dimotori PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya dan Lesbumi NU Kabupaten Tasikmalaya menggelar Lomba Al-Barzanji dan Burdah. 

Lomba tersebut digelar dalam rangka Harlah NU ke 94 dan rangkaian pelantikan Pengurus PCNU Kabupaten Tasikmalaya masa khidmah 2017-2022.

"Pada lomba kali ini pembacaan Al-Barzanji dan Burdah ini kita kemas dalam bentuk yang lain. Kita kombinasikan dengan seni musik tradisional yang bernada islami. Ada yang dengan marawis, tagoni maupun hadrah," kata Ketua Lesbumi NU Kabupaten Tasikmalaya, Imam Mudofar, Ahad (23/4).

Al-Barzanji dan Burdah sendiri, lanjut Imam, berisi tarikh atau sejarah Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya lengkap dengan syair-syair yang berisi pujian atau sanjungan pada Sang Nabi akhir zaman. 

Meski demikian, kata Imam, tak sedikit masyarakat yang awam tentang hal tersebut. Ironisnya, tak sedikit pula masyarakat yang menganggap tradisi tersebut sebagai sesuatu yang kolot dan bahkan tak sedikit yang beranggapan pembacaan Al-Barzanji dan Burdah ini sebagai sesuatu yang dianggap menyesatkan.

"Intinya kita ingin tetap melestarikan tradisi pembacaan Al-Barzanji dan Burdah ini di tengah-tengah masyarakat," ujar Imam. (Nurjani/Abdullah Alawi)