LKNU Targetkan Perluas Jangkauan pada Penderita TB
NU Online · Jumat, 7 Maret 2014 | 11:00 WIB
Jakarta, NU Online
Tim Community Empowerment of People against Tuberculosis (CEPAT) Jakarta Pusat akan meningkatkan jangkauannya dalam membantu masyarakat yang diduga terkena penyakit TB pada tahun 2014 ini.
<>
Pada tahun kedua, mereka berusaha menjangkau 3000 orang di-screening, 1500 diberi surat pengantar. 500 orang diperiksa, 48 BTA+, 90 orang didampingi, dan 90 orang berobat tuntas/sembuh. Target tersebut harus dicapai antara bulan Oktober 2013 sampai September 2014.
Demikian hasil laporan pencapaian dan evaluasi dari para stakeholder mengenai pelaksanaan program CEPAT, yang diselenggarakan pada Selasa (4/3).
Hadir pada kegiatan pengurus PCNU Jakarta Pusat, Pengurus LKNU Jakarta Pusat, kepala puskesmas dan penanggung jawab TB di seluruh Puskesmas Jakarta Pusat, koordinator kota, dan fasilitator komunitas.
Pada satu tahun terakhir ini, program yang digagas oleh Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) ini menemukan 13 orang BTA+.
Sementara itu jumlah orang yang diduga suspek sebanyak 628 orang. 280 orang diberi surat pengantar untuk berobat ke puskesmas, 200 orang yang diperiksa, 128 didampingi, dan 58 orang sembuh.
Progam CEPAT dilakukan atas kerjasama Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) dengan USAID. Sejak 2012 program ini dijalankan. Ada 6 kota/kabupaten yang menjadi dampingan, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Kediri, Blitar, Cirebon, Depok. Masing-masing dikoordinatori oleh satu orang koordinator, 6 orang fasilitator komunitas, dan 24 kader.
Tujuan program adalah mencegah laju peningkatan TB di Indonesia dan membantu memobilisasi masyarakat dalam upaya penanggulangan TB. Dengan program ini diharapkan peringkat Indonesia sebagai dengan jumlah penderita TB nomor 4 di dunia menjadi turun. Jakarta Pusat menjadi salah satu daerah target karena merupakan kantong TB.
Stakeholders sangat diharapkan perannya agar target tercapai. “Target tahun kedua bertambah banyak, oleh karena itu kami sangat berharap peran stakeholders,” tutur Umi Wahyuni, Koordinator Jakarta Pusat.
Upaya yang bisa dilakukan antara lain melakukan sosialisasi program pada kegiatan-kegiatan masyarakat, membantu menemukan suspek, dan merekomendasikan nama kader baru. (mukafi niam)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua