Daerah

LPBI dan LKNU Sampang Kunjungi Lansia Difabel

Rab, 20 Januari 2021 | 13:15 WIB

LPBI dan LKNU Sampang Kunjungi Lansia Difabel

Kunjungan dan pemberian santunan dilakukan setelah adanya informasi dari anggota LPBINU. (Foto: istimewa)

Sampang, NU Online

Melalui gerakan Nadlatul Ulama (NU) Peduli, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBINU) bersama Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kabupaten Sampang menyalurkan bantuan paket sembako kepada beberapa lansia fakir miskin di Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Senin (19/01).

 

Beberapa lansia itu di antaranya, Suniyah (76) Dusun Bulungan Desa Plakaran; Jamuna (76) Dusun Ngabaran Desa Asem Raja yang hidup sebatang kara di gubuk miliknya dengan keterbatasan fisik atau penyandang disabilitas.

 

Selain itu, LPBINU dan LKNU juga mengunjungi Nour (71) di Dusun Ngabaran Desa Asem Raja, Hamsiyah (73) yang beralamat di Dusun kepai Desa Bancelok, serta dan Suma'iyah (74) warga Dusun Bulungan, Desa Plakaran.

 

Ketua LPBINU Sampang Umar Faruk mengatakan, pihaknya memberikan sejumlah bantuan paket sembako kepada lansia di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang dengan cara turun langsung ke lokasi penerima.

 

Menurutnya, upaya itu dilakukan untuk melihat langsung kondisi lansia yang aa di Kecamatan Jrengik atas dasar informasi dari anggota LPBINU yang berada di Kecamatan Jrengik.

 

"Alhamdulillah kegiatan ini masih bisa kita laksanakan, semoga bermanfaat bagi penerima," ucapnya seusai memberikan bantuan.

 

Pria yang kerab di sapa Ra Umar itu berjanji akan terus melakukan pemberian bantuan paket sembako kepada lansia lainnya. Termasuk di setiap kecamatan di Kabupaten Sampang.

 

"Namun, kita prioritaskan terhadap lansia yang hidup sebatang kara dan lansia yang masuk kategori miskin," tuturnya.

 

Di tempat yang sama, Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sampang Moh Hasan Jailani mengatakan, kegiatan itu dilakukan semata-mata merupakan kegiatan bakti sosial. Menurutnya, dengan kegiatan tersebut, NU Peduli dan hadir ditengah-tengah masyarakat sebagai bentuk perhatian.

 

"Dengan kegiatan ini, banyak hal yang bisa kita ambil untuk jadi pelajaran, masih banyak di luar sana yang membutuhkan uluran-uluran tangan kita. Karena itu kita harus banyak bersyukur," ujarnya.

 

"Meski tidak banyak yang diberikan, setidaknya kita sudah cukup peduli dan memberinya dengan ikhlas, jikalau kita ikhlas maka insyaallah pasti akan bermanfaat," tuturnya.

 

Editor: Kendi Setiawan