Daerah

LTNNU Cirebon Gelar Pelatihan Siaran Langsung untuk Pesantren

Rab, 22 April 2020 | 04:45 WIB

LTNNU Cirebon Gelar Pelatihan Siaran Langsung untuk Pesantren

Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani. (Foto: istimewa)

Cirebon, NU Online
Lembaga Ta'lif Wan Nasyr Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LTN PCNU) Kabupaten Cirebon menggelar pelatihan siaran langsung bagi pesantren-pesantren pada Selasa (21/4).

Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani menjelaskan bahwa pesantren sejak dulu memiliki tradisi pengajian pasaran, atau pengajian yang khusus digelar selama bulan Ramadhan.

Hal demikian, menurutnya, tidak boleh hilang karena wabah virus Corona. Untuk menyiasatinya, teknologi menjadi solusi. "Dari dulu punya tradisi pasaran yang tidak boleh hilang. Hal ini masih bisa dilakukan dengan fasilitas teknologi," ujarnya.

Kehadiran pengajian pesantren di ruang digital ini guna mengisi kekosongan wilayah ruhani yang juga terdampak virus Covid-19 itu.

"Kami ingin mengajak semua bahwa dampak covidt bukan hanya fisik tapi juga ruhani. Maka kami isi," ujarnya.

Di samping itu, para santri yang tengah pulang di daerahnya masing-masing juga tetap harus mengaji untuk dapat terus belajar. "Bagaimana pun senjata harus diasah," kata kiai alumnus Sudan itu.

Senada dengan Kiai Wawan, Ketua LTN PCNU Kabupaten Cirebon Ahmad Rofahan menyampaikan bahwa pelatihan tersebut sengaja dilakukan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan agar pengajian di pesantren selama bulan suci tetap dapat berlangsung.

"Pelatihan ini dilaksanakan, pertama, agar pengajian pasaran Ramadhan tetap berjalan," katanya kepada NU Online.

Selain itu, kegiatan demikian juga bagian dari upaya pesantren dalam menekan laju virus Corona yang tengah mewabah saat ini. "Bentuk dukungan pesantren atas gerakan pemerintah untuk physical distancing," kata alumnus Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri itu.

Di samping itu, siaran langsung melalui media sosial juga dapat menjangkau masyarakat lebih luas lagi sehingga pengajian pesantren dapat mewarnai dakwah digital yang ramah. 

"Mengenalkan pengajian ramah bisa diakses masyarakat umum bukan hanya santri," jelasnya.

Memang siaran langsung sudah banyak yang melakukannya. Namun, pelatihan kali ini menekankan pada aspek yang lebih rinci. Maksudnya, para santri dilatih untuk dapat mengoperasikan siaran langsung dengan tampilan menarik, dengan membubuhi nama kiai, judul kitab yang dikaji, hingga logo pondok selama siaran tersebut.

LTN PCNU juga akan membuat daftar pesantren-pesantren Cirebon yang melakukan siaran langsung untuk pengajiannya agar masyarakat dapat mengaksesnya.

Sementara itu, Ketua Tim Media Pondok Buntet Pesantren Jamaluddin Husein menyampaikan bahwa pihaknya merasa terbantu dengan adanya pelatihan tersebut.

"Kami dari Pondok Buntet Pesantren merasa senang dengan adanya pelatihan ini, karena dapat membantu tim media kami yang notabene para santri dalam mengaplikasikan live streaming dengan lebih baik dan menarik," katanya.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad