Daerah

LTNNU Loteng Perkuat Admin Medsos Nahdliyin melalui Madrasah Literasi 

Ahad, 16 Februari 2020 | 07:00 WIB

LTNNU Loteng Perkuat Admin Medsos Nahdliyin melalui Madrasah Literasi 

Para peserta madrasah literasi NU (maridinu) PCNU Loteng usai acara. (Foto: NU Online/Hadi)

Lombok Tengah, NU online
Lembaga Ta'lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Kabupaten Lombok Tengah kembali menggelar Madrasah Literasi Nahdlatul Ulama. Kegiatan bertema "Kreatif Memproduksi Konten Video untuk Media Sosial dan YouTube" itu digelar di Aula PCNU Kabupaten Lombok Tengah, Selasa lalu. 

Kegiatan yang dinamai Maridinu Akbar ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari admin-admin sejumlah media sosial, aktivis lembaga, badan otonom, dan pengurus pesantren yang berada di bawah koordinasi PCNU Loteng. 

Ketua LTNNU Loteng Ahmad Jumaili mengatakan, maridinu akbar kali ini merupakan gelaran ketiga setelah beberapa waktu lalu juga dilaksanakan di Desa Pandan Indah, Praya Barat Daya, Lombok tengah. 

"Maridinu kali ini sangat spesial karena selain untuk memeriahkan harlah ke-94 NU di Lombok Tengah, juga tema yang diambil sedang tren-trennya, produksi konten video YouTube," kata mahasiswa Pascasarjana UIN Mataram ini. 

Lebih lanjut, Jumaili menyebut bahwa YouTube saat ini menjadi salah satu medsos paling populer. Bahkan, menggeser Facebook dan Instagram. Ia mengungkapkan, dari 150 juta pengguna medsos di Indonesia terdapat 88 persen pengguna yang lalu lalang di platform berbagi video ini. 

"Ini potensi sekaligus tantangan bagi kita warga NU. Selama ini, dakwah kita konvensional dan sangat sedikit yang menggunakan YouTube. Padahal jamaah milenial ngumpulnya di situ. Akhirnya, video-video keagamaan diisi Wahabi. Maka, saatnya generasi muda NU ambil alih kuasai dan isi platform berbasis video dengan dakwah Ahlussunnah Wal Jama'ah," tandasnya.   

Senada dengan itu, salah seorang pemateri maridinu akbar Abdul Latif Apriaman mengatakan, penguasaan medsos terutama YouTube mutlak dibutuhkan generasi milenial NU. Sebab, dakwah dan transformasi informasi saat ini sangat didominasi platform ini. 

"Kelemahan kita pada budaya tulis dan lebih kuat di budaya tutur harus ditransmisikan melalui kegiatan videografi sesederhana apapun. Karena di YouTube ini gagasan khususnya ke kalangan milenial paling cepat sampai," ujarnya. 

Latif yang juga Kontributor media internasional Reuters ini mengungkapkan, sikap tasamuh dan tawazun serta Islam Moderat yang dikembangkan Nahdlatul Ulama jangan sampai kalah saing dengan kelompok Islam garis keras dan mengkampanyekan Islam dengan kaku.  

"Saya prihatin, dari sekian kata kunci tentang keagamaan, tentang kebudayaan misalnya, dikuasai oleh kelompok-kelompok itu. Sangat sedikit warga NU berupaya menyainginya. Maka, saya sangat senang kegiatan yang dilaksanakan LTN NU ini," tambah Latif. 

Dari peserta kegiatan ini, LTNNU Loteng akan menggelar Kontes Video Kreatif dengan tema ‘Khazanah Islam Nusantara dalam Tradisi Sasak’. Para peserta kontes diminta membuat video tentang sejarah, ajaran, kisah, tokoh, situs peninggalan, manuskrip, dan makam para ulama di Lombok. LTNNU Loteng akan mengambil tiga pemenang dengan hadiah jutaan rupiah. 

Kontributor:  Hadi
Editor: Musthofa Asrori