Daerah

Madrasah Nurul Mun’in Juara I Tolak Peluru

NU Online  ·  Rabu, 11 September 2013 | 13:20 WIB

Probolinggo, NU Online
Siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Mun’im Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo  atas nama Jefri menggondol medali emas pada Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Madrasah Ibtidaiyah ke-IV tingkat Propinsi Jawa Timur yang digelar di MAN Tlogo, Blitar.  

<>Siswa kelas V MI dengan tinggi 180 cm itu meraih juara I cabang olahraga tolak peluru. Ia berhasil melakukan tolakan sejauh 13,73 meter dengan berat peluru, 2 kilogram. Sebelumnya, siswa asal Kalimantan Selatan ini mengikuti ajang serupa untuk tingkat kecamatan dan Kabupaten Probolinggo. Hasilnya, dari dua ajang itu, siswa kelahiran 7 Januari 2001 ini, meraih juara I. 

Pembina olahraga MI Nurul Mun’im, Bin Erwanto mengatakan beragam persiapan telah dilakukan oleh jefri. “Persiapannya sejak 10-12 bulan yang lalu. Setiap hari Jefri melakukan 30 sampai 60 tolakan dengan berat peluru 3 Kg,” katanya.

Menurutnya, Jefri juga diberikan latihan khusus tiap pagi dan sore hari. Yakni, dengan melakukan push up, sit up, back up dan squat jump masing masing 50 kali. “Kemudian mendekati pelaksanaan lomba, porsi latihannya kami kurangi. Kami tekankan kepada tekniknya,” jelasnya.

Pada pelaksanaan Porseni tahun ini, MI yang berada dibawah naungan Yayasan Nurul Jadid Paiton ini, memberangkatkan sebanyak 9 siswanya untuk 13 jenis lomba dari beberapa cabang olahraga dan bidang seni tingkat di Kecamatan. Hasilnya, 4 siswa meraih juara I untuk tolak peluru, pidato Bahasa Arab, tenis meja tunggal putra dan tunggal putri, dan dinyatakan lolos ke tingkat Kabupaten Probolinggo. 

Dari tingkat Kabupaten Probolinggo, 2 siswa MI setempat berhasil merebut juara I. Yakni, Jefri untuk tolak peluru dan Dina Tauhida untuk tenis meja tunggal putri. 

Wakil Kepala MI Nurul Mun’im yang juga Ketua KKMI Kecamatan Paiton A. Sulhan mengatakan sebelum berangkat ke Porseni, siswanya mendapat rekom dan restu dari pengasuh Ponpes Nurul Jadid, KH. Muh. Zuhri Zaini. “Harapan saya, Porseni ini bisa diteruskan hingga tingkat nasional. Sehingga, kreativitas siswa bisa tersalurkan secara maksimal,” ujarnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)