Daerah

Mahasiswa Harus Aktif Membangun Peradaban Bangsa

Ahad, 11 Agustus 2019 | 15:00 WIB

Mahasiswa Harus Aktif Membangun Peradaban Bangsa

Pelatihan jurnalistik siap pakai PMII Padang Pariaman, Sumbar

Pariaman, NU Online
Aktivitas menulis dan membaca turut membangun peradaban bangsa Indonesia. Karena dengan aktivitas menulis dan membaca dapat melahirkan bahan bacaan yang dapat membangun peradaban bangsa. 

"Mahasiswa sebagai kaum intelektual di kampus harus mampu berperan aktif dalam membangun peradaban bangsa tersebut," ujar Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Padang Pariaman, Armaidi Tanjung.
 
Demikian diungkapkan Sabtu (10/8) pada Pelatihan Jurnalistik Siap Pakai, di Sekretariat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pariaman, Simpang Jagung, Pariaman Selatan, Kota Pariaman. 
 
Menurut Armaidi, aktivitas membaca sesungguhnya merupakan perintah ayat pertama turun yang diterima Nabi Muhammad SAW. dari Malaikat Jibril. "Bacalah", begitu ayat pertama dari surat Al-Alaq turun.
 
"Banyak orang yang menulis sesuatu pada mulanya bertujuan sebagai catatan harian seusai melakukan sesuatu. Seperti menulis pada buku diary. Pada saat menulisnya hanya merupakan keluh kesah yang dihadapi dalam kehidupan keseharian," ungkapnya. 
 
Namun di kemudian hari, catatan harian tersebut menjadi sumber sejarah penting  dan peradaban dari sesuatu komunitas," imbuh Armaidi Tanjung yang juga Kontributor NU Online Sumatera Barat ini.
 
Ditambahkan, bahkan ada sebuah komunitas (suku) yang tidak pernah ditemukan tulisan yang ditinggalkan oleh generasi pendahulunya, sehingga sulit mengetahui sejarah dan peradaban dari suku tersebut.
 
"Jika ingin menghancurkan peradaban sebuah bangsa, maka hancurkan perpustakaannya yang menyimpan banyak buku, dokumen dan bahan bacaan lainnya tentang bangsa tersebut," kata Armaidi.
 
Armaidi juga menyebutkan, kemampuan menulis harus didahului dengan minat baca. Mereka yang tidak berminat membaca, maka akan sulit menulis. Untuk itu, mereka yang ingin menulis harus memaksa dirinya agar mulai rajin membaca. Sediakan waktu untuk membaca setiap hari. Hanya dengan banyak membaca seseorang akan mudah menulis.
 
"Tak ada alasan lagi menumbuhkan minat baca sulit karena susah mendapatkan buku bacaan. Soal buku sekarang sudah banyak terdapat di perpustakaan. Ada perpustakaan di sekolah, kampus, milik Pemerintah Kota Pariaman di pantai Gandoriah, di kantor desa, bahkan perpustakaan keliling. Masalahnya, masih belum banyak yang memanfaatkan secara maksimal," tuturnya.
 
Koordinator Pelatihan Ridho Setia Putra mengatakan, pelatihan  diikuti kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Pariaman, dan Gerakan Pemuda Ansor Sumbar.
 
Materi yang disampaikan adalah apa alasan menulis, teknik menulis berita, teknik wawancara, dan teknik menulis profil. Pelatihan juga disertai dengan praktek menulis berita sehingga peserta langsung memahami bagaimana menulis sebuah berita.
 
Dikatakan Ridho, pelatihan diharapkan mampu memberikan bekal keterampilan menulis kepada peserta yang mayoritas mahasiswa. "Dengan bekal pengetahuan dari pelatihan Jurnalistik Siap Pakai ini, mudah-mudahan sudah ada peserta yang mampu menulis di media massa nantinya," pungkas Ridho Setia Putra. (Red: Muiz