Daerah

Mahasiswa Unusia Kenalkan Pengelolaan Ekobrik di Desa Wisata Ligarmukti Bogor

Kam, 29 Agustus 2019 | 05:00 WIB

Mahasiswa Unusia Kenalkan Pengelolaan Ekobrik di Desa Wisata Ligarmukti Bogor

Sekelompok mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) yang tengah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ligarmukti,  Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengenalkan pengelolaan sampah melalui kegiatan ekobrik. (Kendi Setiawan/NU Online)

Bogor, NU Online
Sekelompok mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) yang tengah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ligarmukti,  Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengenalkan pengelolaan sampah melalui kegiatan ekobrik. Pelaksanaan ekobrik ini menyasar terutama para siswa SDN Cibulakan.

“Kami mengedukasi para siswa dengan harapan mereka ke depan lebih sadar cara pengelolaan sampah plastik. Para siswa kan biasanya tidak jauh dari kebiasaan membeli jajanan dengan bungkus plastik. Kalau sampah plastik dibuang sembarangan, akan merusak keindahan lingkungan. Dengan mengolah plastik menjadi ekobrik juga akan mendatangkan manfaat karena bisa digunakan untuk misalnya meja atau kursi,” kata Tazkiya Tunnafs, salah satu mahasiswa Unusia di lokasi kegiatan, Rabu (29/8) pagi.

Kegiatan pengenalan dan pembuatan ekobrik sendiri dilakukan dalam beberapa kesempatan sejak pekan pertama kegiatan KKN awal Agustus 2019. “Total ada 12 kali kami memberikan pengenalan ekobrik ini,” imbuh mahasiswa Prodi Akuntansi ini.

Tazkia menyebutkan, untuk mengawali kegiatan ekobrik, para siswa dari kelas dua sampai kelas enam SDN Cibulakan diminta membawa sampah plastik dari rumah dan sekitar lingkungan mereka. Sampah-sampah tersebut dikumpulkan di posko KKN Unusia, untuk selanjutnya di masukkan ke dalam botol-botol yang akan disiapkan menjadi media ekobrik.

“Para siswa diingatkan bagaimana bahayanya sampah plastik. Seperti kita ketahui plastik-plastik akan susah terurai jika bercampur dengan tanah. Itu akan mengurangi kesuburannya. Kemudian, jika plastik terbuang di selokan atau sungai juga akan menimbulkan banjir. Lebih repot lagi kalau sampai terbawa ke laut, akan mencemari air laut dan merusak ekosistem laut,” ungkap Tazkia.

Pembuatan ekobrik dilakukan dengan cara memilih sampah plastik yang kering dan bersih, kemudian dipotong kecil-kecill. Potongan plastik kecil dimasukkan ke dalam botol. Botol-botol ini kemudian ditata dan dibentuk menjadi meja kecil.

“Botol yang dipakai bekas air mineral. Kami menggunakan ukuran 600 mililiter. Sebagai dasar warna bagian atas meja, pertama sekali dimasukkan warna dasar misalnya merah, putih dan hitam. Karena saat menjadi meja kecil kan, bagian pantat botol air mineral ini yang jadi bagian atas meja,” papar Tazkia lagi.

Sesuai dengan tujuannya yaitu memanfaatkan barang bekas menjadi lebih bermanfaat, ekobrik dalam bentuk meja kecil tersebut kemudian digunakan sebagai alas membaca di Taman Baca yang juga didirikan oleh kelompok KKN ini.

“Di Taman Baca kami menyediakan sekitar 300 buku agar bisa dimanfaatkan oleh siswa dan warga sekitar,” kata Putri Widia Dwi Irianti, salah satu peserta KKN lainnya.

Menurut Putri, sejak pembukaan KKN di Ligarmukti, banyak siswa sekitar yang datang ke Taman Baca KKN Unusia. Lokasi Taman Baca yang dekat dengan SDN Cibulakan memudahkan para siswa memanfaatkan waktu istirahat untuk membaca buku-buku yang disediakan.

Untuk diketahui, Desa Ligarmukti memiliki potensi wisata mata air pemandian Sodong. Wisata ini ramai dikunjungi terutama pada akhir pekan dan hari besar.

“Dengan pengenalan ekobrik semoga juga dapat mendukung wisata pemandian Sodong. Jika anak-anak dan warga terbiasa mengolah sampah plastik menjadi ekobrik, pembuangan sampah-sampah di desa ini akan terkendali sehingga bisa menciptakan wisata Sodong lebih indah dan lebih ramai lagi,” harap Tazkia. 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Muchlishon