Daerah

Majelis JQHNU Cirebon Rutin Gelar Ngaji ANTIQ

NU Online  ·  Jumat, 6 April 2018 | 03:00 WIB

Cirebon, NU Online
Jam'iyyah Qurro Wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kabupaten Cirebon Jawa Barat menggelar Kegiatan rutinan ngaji ANTIQ, Kamis (05/4) yang bertempat di Desa Kroya Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon.

Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB diisi dengan Tadarus Al-Qur'an yang di lantunkan para huffadz dilanjutkan dengan spirit Qur'ani dan ditutup dengan doa khatam Alqur'an oleh Ketua JQHNU Kabupaten Cirebon Ahmad Kholiq.

Kang Kholiq sapaan akrabnya mengatakan, jalinan silaturrahim sangat penting guna mempererat dan mengokohkan tali kekeluargaan dan kemasyarakatan. Sebab dalam kehidupan keseharian, setiap individu selalu membutuhkan orang lain dan tidak bisa hidup sendiri. 

"Silaturrahim ini merupakan ibadah yang sangat mulia, mudah dan membawa berkah. Karena itu merupakan ibadah yang paling indah berhubungan dengan manusia, sehingga perlu meluangkan waktu untuk melaksanakan amal shalih ini," ujarnya.

Sekretaris JQHNU, Imam Supardi mengatakan bahwa Ngaji Antiq ini merupakan agenda rutin mingguan yang diselenggarakan pengurus Cabang JQHNU Kabupaten Cirebon yang bertujuan untuk menjalin dan mempererat tali silaturrahim antara para Pecinta Al-Qur'an.

"Alhamdulillah para pecinta Al-Qur'an dari berbagai daerah antusias mengikuti kegiatan ini, di mana pada kegiatan ini mengambil tema 'mengisi waktu dengan ketaatan," jelasnya. 

Dikatakan, di samping rutinan ngaji Al-Qur'an, forum pertemuan juga untuk menjawab tantangan jaman melalui konsolidasi antara  pengurus perencanaan dan pengembangan program-program syiar di seluruh lini kehidupan dengan mengedepankan ilmu dan amal serta metode-metode dakwah islamiyah dan keilmuan kontemporer yang mengikuti perkembangan jaman.

Diharapkan melalui acara ini dapat lebih menumbuhkan ikatan batin antara pengurus dengan para pecinta Al-Qur'an. Karena JQHNU akan dikenal dan dinilai oleh masyarakat ketika para pengurusnya dapat mewarnai kehidupan bermasyarakat dengan peran ilmunya, adab dan tradisinya. (Ayub al Ansori/Muiz)