Daerah

MANU Nurussalam-Unnes Bekali Guru dengan Pembelajaran Quantum

NU Online  ·  Senin, 26 Agustus 2013 | 09:43 WIB

Kudus, NU Online
Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Nurussalam – Universitas Semarang (Unnes ) membekali guru tentang model pembelajaran Quantum (QuantumTeaching in Action) berbasis TIK di Aula Madrasah desa Besito Gebog Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (24/8). 
<>
Kegiatan pelatihan guru itu diikuti 60 peserta dari kalangan pendidik tingkat SMA dan MA se-Kabupaten Kudus beserta mahasiswa PPL S-1 STAIN Kudus. 

Ketua Panitia Achmad Farchan menuturkan bahwa pelatihan ini diselenggarakan untuk mengoptimalkan metode dan model pembelajaran yang harus dijalankan guru dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Pembelajaran tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga harus menyentuh pada ranah afektif dan psikomotorik serta guru bertindak sebagai fasilitator dan mendorong siswa untuk aktif dan berpikir kritis serta berkarakter. 

“Model pembelajaran Quantum Teaching ini, mendalami bagaimana mengajar dengan cara yang menyenangkan sehingga siswa ketagihan belajar dan mampu meraih prestasi dahsyat,” jelas Farhan yang juga mahasiswa Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Unnes. 

Kegiatan yang mengusung tema mengusung tema “Mari antarkan anak didik dengan mendidik sepenuh hati, untuk meraih prestasi dahsyat” ini imbuh Farchan, merupakan kepeduliaan Unnes melalui melalui program pengabdian masyarakat oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M).
 
“Harapannya, mampu meningkatkan kualitas pembelajaran yang interaktif dalam aplikasi model dan metode pembelajaran pada kurikulum 2013 yang bisa diterapkan oleh guru-guru madrasah,” katanya. 

Wakil Kepala MANU Nurussalam Achmad Machasin saat membuka acara mengatakan, sebagai seorang guru harus manyadari bahwa dirinya merupakan makhluk pembelajar, maka dari itu haruslah membuka diri terhadap keran informasi untuk terus menempa diri akan ilmu pengetahuan. Hal ini karena ilmu pengetahuan senantiasa berkembang mengikuti kebutuhan dan tuntutan masyarakat. 

“Usai pelatihan, guru mampu memahami model pembelajaran Quantum Teaching. Guru mampu menyusun media pembelajaran yang interaktif serta mampu menerapkan model pembelajaran ini dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi siswa,” harapnya. 

Pelatihan berlangsung penuh semangat dan interaktif, didampingi trainer muda Hudi Hermawan. Sesi pertama, diawali bagaimana membangun hubungan yang akrab dengan siswa, memotivasi siswa lewat pikiran bawah sadar. Dilanjutkan bagaimana menciptakan orkestrasi dalam proses pembelajaran serta ditutup cara menstimulasi beragam kecerdasan. 

Di akhir materinya, Hudi menegaskan bahwa ketika sudah di dipanggil bapak atau ibu guru, tidak ada alasan lagi untuk mengajar tidak dengan hati. “You never forget a good teacher,” tandas pria kelahiran Kendal ini. 

Pelatihan yang berlangsung sehari itu berlangsung menarik. Menurut salah satu peserta pelatihan Risya Umami, pelatihan ini mampu memotivasi guru serta tertantang untuk menerapkannya, meskipun tidak semua metode bisa diterapkan, dengan mempertimbangkan karakteristik atau norma dan nilai yang berlaku disekolah serta sarana dan prasarana. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Djoko Warsito, guru SMAN 2 Bae. Menurutnya, pelatihan semacam ini sangat inspiratif, memotivasi guru untuk terus belajar menjadi lebih baik.


Redaktur     : Abdullah Alawi 
Kontributor : Qomarul Adib