Daerah HARLAH KE-90 LP MA'ARIF NU 

Melalui Pembinaan Guru, Ma'arif NU Demak Tingkatkan Semangat Ber-NU 

Sab, 21 September 2019 | 00:00 WIB

Melalui Pembinaan Guru, Ma'arif NU Demak Tingkatkan Semangat Ber-NU 

Para guru NU tampak khusyuk mengikuti pembinaan oleh LP Ma'arif NU Demak. (Foto: NU Online/Shiddiq)

Demak, NU Online
Lembaga Pendidikan Ma'arif (LP Ma'arif) NU pada 19 September kemarin genap berumur 90 tahun. Di usianya yang semakin dewasa, selisih sedikit dengan organisasi induknya, yakni Nahdlatul Ulama, lembaga ini bertekat terus meningkatkan mutu dan layanan kepada umat khususnya warga Nahdliyin di dunia pendidikan.
 
Dalam rangka harlah ke-90, LP Ma'arif NU Demak menyelenggarakan pembinaan untuk guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) selama dua hari, Rabu-Kamis, 18-19 September 2019. Acara tersebut digelar di Kantor MWC NU Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak.
 
Ketua LP Ma'arif NU Demak KH Salman usai acara, Kamis (19/9), mengatakan penyelenggaraan pembinaan itu dilakukan sebagai upaya peningkatan mutu guru yang berkualitas dan profesional. Penyamaan persepsi Kurikulum 2013 (K-13) serta peningkatan ghirah (semangat)) guru dalam pengamalan dan penyebarluasan akidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
 
“Pembinaan kali ini selain peningkatan mutu guru dan pembahasan K-13, ada yang lebih penting, yaitu memotivasi pada guru dalam meningkatkan ghirah perjuangan NU,” tegas KH Salman.
 
Dalam peningkatan ghirah kejuangan dan ideologi tidak terbatas pada pembinaan keguruan. Lebih lanjut, Kiai Salman juga meminta pada semua guru di lingkungan Ma'arif untuk mengikuti pelatihan lebih lanjut dalam Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU).
 
“Program tindak lanjutnya setelah ini mereka kami instruksikan untuk ikut PKPNU. Sebagai orang NU biar mereka semakin mantap,” tambahnya.
 
Sementara itu, ketua panitia pelaksana Zainuddin menjelaskan kegiatan yang diselenggarakannya itu diikuti 126 guru dengan fasilitas materi, akomodasi, dan perangkat pembelajaran.
 
“Dari 126 peserta selain mendapatkan materi, akomodasi, juga perangkat pembelajaran yang selama ini mereka butuhkan saat mengajar sebagai guru sekolah di sekolahnya masing-masing,” jelasnya.
 
Melihat pembinaan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar, usai acara peserta semakin antusias. “Setelah ini mereka minta kumpul kembali antarguru kelas, misal pertemuan khusus guru kelas lima. Ini biar mereka bisa cari solusi bersama atas problem di kelas yang selama ini mereka lakoni,” tambah Zainuddin.
 

Kontributor: A Shiddiq Sugiarto
Editor: Musthofa Asrori