Sidoarjo, NU Online
Akhir pekan ini menjadi hari yang super sibuk bagi sejumlah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, Jawa Timur. Pasalnya, sejumlah hal harus dipersiapkan demi keikutsertaan pada ajang bergengsi yang diikuti seluruh PCNU se-Jatim tersebut.
Seperti dialami Sekretaris Tim NU Award 2019 PCNU Sidoarjo, Sholehuddin. Dirinya harus bertanggungjawab atas segala kesiapan administratif dan teknis pelaksanaan visitasi NU Award.
"Saya harus menginap di kantor PCNU karena malam masih menyiapkan berkas ISNU sendiri dan PCNU, sementara sebelum jam 7 pagi harus menyambut tim visitor,” ungkapnya, Ahad (23/6).
Menurut doktor bidang kebijakan pendidikan Islam tersebut, NU Award tahun ini memang lebih banyak kategori, sehingga proses visitasi pun lebih panjang dan melelahkan.

Setelah kegiatan seremonial, 18 kategori yang diajukan PCNU Sidoarjo divisitasi oleh tim yang beranggotakan 4 dari 5 orang dari NU Award Jatim. Mereka adalah Lukman Hakim, Sururi Arumbani, Sumangat dan Yuli Astutik.
“Tahap pertama yang divisitasi adalah PCNU, Banom ISNU, Lesbumi, LP Ma’arif, LAZISNU, Lembaga Perekonomian, dan Aswaja NU,” terangnya. Semuanya berlangsung di Aula PCNU Sidoarjo, lanjutnya.
Usai Shalat Jumat, tim disebar dan dibagi menjadi dua kelompok, utara dan selatan. Utara meliputi IPNU IPPNU, LTM bersama Masjid Al Hikmah Tebel Gedangan, Ranting Wedoro Waru, dan SMP Darul Muta'allimin.
“Sementara tim selatan meliputi SMK Plus, Muslimat, Fatayat, MI Darussalam Candi, dan MWC Porong,” kata Sholehuddin..
Visitasi sendiri berakhir pada pukul 20.00 di titik terakhir, yaitu SMP Darul Mutallimin Tawang Sari Taman.
Dari hasil paparan Ketua PCNU H Maskhun, terutama progres report PCNU pasca juara umum tahun 2018, tim visitasi mengapresiasi langkah maju yang sudah dilakukan PCNU Sidoarjo, terutama penataan aset dan pengembangan Unusida.
Sholehuddin menuturkan, saat ini tim masing-masing kategori tengah menyiapkan segala jurus agar dalam grand final pada 30 juni dan 1 Juli ke depan lebih maksimal. "Kita tetap optimis, Sidoarjo menjadi yang terdepan dan terbaik," pungkas pimpinan di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo atau Unusida itu. (Moh Kholidun/Ibnu Nawawi)