Bogor, NU Online
Liburan sekolah di era pandemi tentunya berbeda dengan sebelumnya. Keterbatasan untuk berkerumun membuat Pondok Pesantren Al Huda berinovasi untuk mengisi kekosongan waktu anak di hari libur dengan menggelar program Pesantren Weekend dan pelatihan pencak silat Pagar Nusa pada setiap Sabtu dan Ahad.
Pelaksanaan kegiatan di pondok pesantren yang berada di Jalan Sukabakti RT 02/07 Desa Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor ini dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Semua peserta wajib membawa hasil tes rapid. Dan, setiap kegiatan mereka bermasker," tukas Pimpinan Pondok Pesantren Al Huda, KH Makhfuz saat ditemui di pesantrennya, (7/3).
Kiai Mhhfuz menceritakan, awal mula kegiatan tersebut digagas oleh para dewan guru yang ingin kegiatan tàtap muka. Karena, proses belajar mengajar via daring dianggap kurang efektif dalam mentransformasi pelajaran pondok pesantren.
"Sudah beberapa bulan berjalan. Kami bisa mengawal perkembangan anak secara tatap muka walaupun hanya dua hari. Dan alhamdililah respons masyarakat juga sangat baik," imbuhnya.
Pesantren Weekend itu, kata Kiai Makhduz, digelar untuk mengawal perkembangan para santri Al Huda dan juga anak-anak di masyarakat luar pesantren.
"Kami buka umum. Para santri yang sudah terdaftar maupun di luar pesantren," tambahnya.
Dalam kegiatan itu, para santri diajak bermain sambil belajar dan menghafal Al-Qur'an. Ditargetkan selama pandemi, para peserta khatam beberapa kitab kuning seperti Tangqihul Qaul, Mukhtarul Hadis, dan Nashoihul Ibad.
Diharapkan dengan pengajian kitab tersebut, sambungnya, para santri akan mampu mengenal hadis dan memahaminya. Selain itu juga, para peserta diperkenalkan ilmu dasar tentang hadis.
"Untuk MTs kita khatamkam kitab kuning, sedangkan untuk usia Madrasah Ibtidaiyyah (MI) kami ajak olahraga Silat Pagar Nusa, Belajar Bahasa Arab Dasar dan menghafal Al-Qur'an ada pelajaran umum lainnya," tuturnya.
Tak hanya diajarkan kajian teoritis, dalam kegiatan pesantren itu para santri juga dilatih mentalnya. Dengan media muhadlarah atau latihan ceramah, para peserta di biasakan untuk menyampaikan ilmu yang mereka peroleh dihadapan teman-temannya.
Pelatihan mental juga ada pada kegiatan tahfidul Al-Qur'an. Para peserta yang sudah memghafal Al-Qur'an juga dipinta untuk mengulang hafalannya tampa melihat teks di hadapan teman-temamnya. "Jika mereka sudah berani tampil di depan teman-temannya. Maka mereka nanti akan siap tampil di tengah masyarakat," ucapnya.
Salah satu tenaga pengajar di Pesantren Al-Huda, Ustadz Fuaidi menerangkan, adanya pelatihan silat Pagar Nusa menjadi magnet tersendiri. Menurutnya, banyak peserta yang tertarik mengikuti program ini karena ingin belajar silat.
"Banyak yang daftar untuk belajar silat. Setelah mereka mendaftar akhirnya mereka juka ikut program lainnya, seperti mengaji kitab kuning dan tahfidz Al-Quran," kata dia.
Pelatihan IPSNU Pagar Nusa juga dalam rangka melakukan kaderisasi NU di akar rumput. Tak sedikit para pelajar yang menginginkan belajar silat, namun terbentur waktu dan dana. "Kalau di sini belajar silat gratis. Mereka juga punya banyak waktu belajar dan mendapat bimbingan langsung dari para asatidz di sini," tuturnya.
Terdata peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 113 siswa, terdiri dari siswa MI dan MTS. "Kita buat sistem klasikal yang melibatkan sepuluh orang guru yang mengajar," tukasnya.
Kontributor: Usman Abdul Azis
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
PBNU Tunjuk Ali Masykur Musa Jadi Ketua Pelaksana Kongres JATMAN 2024
2
GP Ansor DIY Angkat Penjual Es Teh Sunhaji Jadi Anggota Kehormatan Banser
3
Ulama Sufi Dunia Syekh Muhammad Hisham Kabbani Wafat dalam Usia 79 Tahun
4
GP Ansor Jatim Ingin Berangkatkan Umrah Bapak Penjual Es Teh yang Viral dalam Pengajian Gus Miftah
5
Gus Miftah Sambangi Kediaman Bapak Penjual Es Teh untuk Minta Maaf
6
Khutbah Jumat: Meraih Keselamatan Akhirat dengan Meninggalkan 6 Perkara
Terkini
Lihat Semua