Daerah

Mengenang Gus Zaki, Sosok Gaul dan Pejuang Pesantren

Rab, 1 Juli 2020 | 16:00 WIB

Mengenang Gus Zaki, Sosok Gaul dan Pejuang Pesantren

Almarhum Gus Zaki, cucu Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari. (Foto: Istimewa)

Jombang, NU Online
Kabar berpulangnya Pengasuh Pesantren Al-Masruriyah Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, KH Agus Muhammad Zaki Hadzik (Gus Zaki) menyisakan duka mendalam di kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU). Cucu Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari itu adalah sosok yang loyal dan komitmen menjalankan program-program NU. 


Dalam khidmahnya di NU, almarhum dipercaya sebagai ketua Pengurus Wilayah (PW) Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Timur. Hingga menghembuskan napas terakhirnya, ia masih tercatat sebagai ketua.


"Beliau orang yang baik hati dan loyal apalagi komitmen beliau terhadap dunia pesantren," kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang KH Salmanudin Yazid, Rabu (1/7).

 

Baca juga: Tebuireng Kembali Berduka, Gus Zaki, Cucu KH Hasyim Asy'ari Wafat


Ia menyampaikan, pria yang akrab disapa Gus Zaki itu dikenal juga sebagai sosok mudah bergaul tanpa memandang latar belakang seseorang yang menjadi temannya. Dari kalangan orang biasa, kiai, hingga pejabat, Gus Zaki menjadi magnet tersendiri bagi mereka.


"Beliau sosok yang bisa bergaul dengan berbagai kalangan, sehingga dengan pejabat mana pun beliau bisa dekat," tambah Kiai Salman.


Dari kegemaran bergaul itu pula menjadi kekuatan Gus Zaki membesarkan pesantren-pesantren di Jawa Timur melalui RMINU sebagai kendaraannya. Salah satu gebrakannya di RMINU ia cukup konsentrasi terhadap pengembangan usaha yang dimiliki pesantren. Seperti bantuan hewan ternak untuk pesantren.


Pengabdiannya di RMINU Jatim tentu belum sepenuhnya sempurna. Masih banyak yang belum sempat dikerjakan untuk kemajuan pesantren. Apalagi jumlah pesantren di Jatim cukup merata di berbagai daerah. Hal ini karena usia khidmahnya yang memang belum lama di RMINU Jatim. 


"Tugas beliau masih banyak yang belum selasai, semoga penerusnya bisa mewarisi cita-cita beliau," ungkap Kiai Salman.


Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Gus Zaki wafat di di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Rabu (1/7) sekitar pukul 18.10 WIB. Ia diketahui meninggal dunia karena sakit demam berdarah (DB).


"Beliau wafat gejala DBD. Habis Maghrib barusan dapat kabar trombositnya turun drastis. Lima menit kemudian wafat," kata salah seorang pengurus Pesantren Tebuireng lainnya, Syu'bah Nuri.


Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Musthofa Asrori