Merdu Azan dan Adu Cerdas Mengisi Ramadhan di Rutan Banda Aceh
NU Online · Rabu, 27 Maret 2024 | 13:00 WIB

Peserta lomba cerdas cermat di Rutan Kelas II B Banda Aceh sedang melakukan sesi perlombaan di masjid Rutan setempat, Selasa 26 Maret 2024. (Foto: NU Online/Wahyu Majiah)
Wahyu Majiah
Kontributor
Banda Aceh, NU Online
Bulan Ramadan membawa nuansa berbeda di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Banda Aceh. Kumandang azan yang merdu dan adu cerdas antar warga binaan mewarnai bulan suci ini. Lomba azan dan cerdas cermat menjadi agenda tahunan Rutan Banda Aceh untuk mengasah kemampuan dan meningkatkan wawasan para penghuninya.
Sebanyak 30 orang warga binaan yang telah diseleksi sebelumnya mengikuti lomba ini. Kriteria penilaian dalam lomba azan meliputi bacaan, kefasihan, nada dan irama, adab, dan pakaian yang digunakan.
Ustad Khairul Ambya, salah satu juri lomba azan, menuturkan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas bacaan azan dan menumbuhkan kecintaan terhadap syariat Islam di kalangan warga binaan.
"Azan bukan hanya seruan untuk salat, tapi juga mengandung nilai seni dan keindahan. Lomba ini diharapkan dapat memotivasi warga binaan untuk mempelajari dan melantunkan azan dengan baik dan benar," ujar Ustad Khairul di Rutan setempat, Selasa (26/3/2024).
Bagi para peserta, lomba ini bukan hanya ajang kompetisi, tapi juga kesempatan untuk introspeksi diri dan mengisi Ramadan dengan kegiatan positif.
"Kegiatan ini sangat positif. Harapannya, setelah keluar dari sini, saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik," ungkap Juli Arnanda, salah seorang warga binaan yang mengikuti lomba cerdas cermat.
Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIB Banda Aceh, Mahdi, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya pembinaan dan pembimbingan kerohanian bagi para warga binaan.
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu warga binaan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta bekal untuk kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik," ujar Mahdi.

Di Rutan Banda Aceh yang dihuni oleh 465 orang, mayoritas dihuni oleh warga ang terlibat kasus narkoba, kegiatan Ramadan ini menjadi momen spesial untuk menumbuhkan semangat spiritual dan membangun karakter positif di antara para penghuninya
Kumandang azan yang merdu dan adu cerdas di bulan Ramadan menjadi bukti bahwa di balik tembok rutan, masih ada harapan untuk perubahan dan kehidupan yang lebih baik.
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua