Daerah

MI Miftahul Akhlaqiyah Semarang Terapkan Pembayaran lewat 'Fintech'

Sab, 30 November 2019 | 06:00 WIB

MI Miftahul Akhlaqiyah Semarang Terapkan Pembayaran lewat 'Fintech'

Flyer informasi pembayaran melalui finacial technlogy pendaftaran MI Miftakhul Akhlaqiyah.

Semarang, NU Online
Sebuah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ahlaqiyah di Ngaliyan Semarang, Jawa Tengah kini menyediakan opsi pemanfaatan financial technology (Fintech) pada pembayaran seleksi calon peserta didik baru. Sebagaimana tertera dalam flyer di sosial media dan website sekolah tingkat dasar tersebut.
 
Kepala MI Miftahul Akhlaqiyah, Arief membenarkan dan menjelaskan bahwa opsi tersebut dimaksudkan untuk memberikan kemudahan terutama dalam hal pembayaran bagi para calon orangtua yang hendak mendaftarkan anak mereka masuk sekolah tersebut.
 
"Kita menyesuaikan era, karena mindset orang tua sekarang adalah serba cepat dan instan. Ojek saja bisa bayar online kenapa pendidikan tidak?" ungkapnya Kamis (28/11).
 
Dengan cara tersebut orang tua calon siswa tak harus datang ke madrasah untuk sekedar membayar biaya pendaftaran sebagaimana selama ini. Menurut Arif, kendala yang dihadapi calon orang tua siswa di antaranya kesibukan.

"Kami memahami kendala calon orang tua siswa yang memiliki keterbatasan waktu, market kami kan warga perkotaan dengan aneka rupa pekerjaan yang terpancang dengan target dan waktu," imbuhnya.
 
Kendala lain selama ini menurutnya adalah banyak orang tua calon siswa yang sudah terlanjur datang ke madrasah, namun tidak membawa uang tunai, ataupun membawa tapi jumlahnya kurang. 
 
Selain Gopay, dalam pembayaran pendaftaran siswa madrasah yang dibuka mulai bulan Desember ini juga disediakan beberapa opsi pembayaran Fintech lain di antaranya OVO, Linkaja, dan Dana. Pembayaran dengan transfer bank juga diperbolehkan. Beberapa opsi ini menurut Arif akan mengembangkan juga dalam pembayaran SPP siswa. 
 
Kemudahan calon orangtua siswa tak hanya dalam hal pembayaran, calon orangtua madrasah ini juga cukup mendaftar melalui formulir yang dapat diisi sendiri. Beberapa berkas yang selama ini disetir dalam bentuk fotokopi cukup diunggah melalui ponsel. 
 
"Paperless, tak ada kertas yang harus disetorkan sebagaimana selama ini, semua menggunakan daring," pungkasnya. 
 
Editor: Kendi Setiawan