Nasional

Bangun Kepercayaan Jadi Jawaban Tantangan Ekonomi Syariah di Era Industri 4.0

Sab, 30 November 2019 | 05:30 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua PBNU Bidang Pendidikan Hanief Saha Ghafur, menyampaikan pentingnya progressive trust (kepercayaan progresif) seperti yang ditulis dalam buku karangan Francis Fukuyama. Kepercayaan progresif mestinya juga dimiliki oleh sekolah tinggi ekonomi yang dimiliki Nahdlatul Ulama.
 
Dalam kuliah perdana di Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah Nahdlatul Ulama (STIEBS-NU) Garut, Jawa Barat, Hanief menyebutkan contoh konkret trust atau kepercayaan yang diberikan negeri kecil tetapi kaya, yakni Singapura. Menurut Hanief, Singapura adalah negeri yang paling bersemangat dan berambisi untuk menjadi pusat perbankan Islam.
 
"Singapura mengundang, melobi, dan mengiming-imingi bank-bank Islam di dunia untuk menjadikan Singapura sebagai kantor pusatnya. Mengapa Singapura dan apa alasannya? Pertama, Singapura merasa percaya diri memiliki sistem dan infrastruktur perbankan terbaik di dunia," kata Hanief.
 
Pada kuliah perdana bertema Prospek dan Tantangan Ekonomi  dan Bisnis Syariah dalam Era Revolusi Industri 4.0, Hanief menyebutkan alasan berikutnya. "Singapura mampu memberi jaminan dan perlindungan hukum bagi investasi, investor, dan para nasabahnya."

Walaupun bukan negeri Muslim, ujar Hanief, Singapura berani memberi tawaran islami berupa kepercayaan, profesionalitas, dan keandalan sistemnya. Hal ini jugalah yang disodorkan kepada para eksekutif perbankan Islam yang terkadang tidak ditemukan di negeri Muslim.
 
"Demi trust, sebagaimana perbankan di Swiss, pemerintah Singapura juga tidak dapat mengintervensi imparsialitas, kemandirian, dan kerja profesional suatu bank," ungkapnya.
 
Hanief juga menyebut, Prodi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Syariah saat ini sudah masuk ke berbagai perguruan tinggi terbaik kelas dunia. Bahkan 10 PerguruanTinggi di Amerika Serikat menawarkan Prodi dan kursus singkat (short course).

"Durham University, Exeter University, Loughborough University di Inggris. Bahkan Harvard University setiap tahun selalu menyelenggarakan konferensi tentang ekonomi dan keuangan syariah. SKSG dan FEB Universitas Indonesia telah beberapa kali mengirim dosen ke konferensi tersebut di Universitas Harvard," papar Hanief.

Kuliah perdana di STIEBS-NU Garut bersamaan dengan syukuran berdirinya STIEBS-NU Garut dan Maulid Nabi Muhammad Saw. Kegiatan tersebut diikuti para pimpinan, dosen, mahasiswa baru, dan pengurus PCNU Garut.
 
Sebelumnya diberitakan Kemenristekdikti mengeluarkan perizinan berdirinya STIEBS-NU Garut dan Magetan. Kedua izin berdirinya STIEBS-NU Garut dan Magetan berdasarkan BHP-NU karena menggunakan aset milik perkumpulan NU.
 
 
Editor: Kendi Setiawan