Daerah

Mualaf 30 Tahun Ikut Khitanan dalam Rangkaian Harlah RSI Sidoarjo

Ahad, 9 Februari 2020 | 02:30 WIB

Mualaf 30 Tahun Ikut Khitanan dalam Rangkaian Harlah RSI Sidoarjo

Sejumlah dokter dan tenaga medis mendampingi seorang anak usia 5-6 tahun dalam khitanan massal, Sabtu (8/2), di RSI Siti Hajar Sidoarjo. (Foto: NU Online/M Kholidun)

Sidoarjo, NU Online
Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo, Jawa Timur menggelar khitanan massal yang dilakukan di ruang Darun Na'im, lantai 3 rumah sakit setempat, Sabtu (8/2). Kegiatan merupakan acara rutin dan menjadi agenda yang juga ditunggu masyarakat.
 
Uniknya, pada khitanan tahun ini ada satu peserta muallaf berusia 30 tahun dan seorang bayi berusia 1,5 bulan bernama Ahmad Amran Arif. Bayi pasangan Rif'an Arif (34) dan Hamidatus Sholihat (28), warga Desa Kwangsan Sedati itu sengaja dikhitankan lebih. Menurut orang tuanya, khitan awal dilakukan supaya sang buah hati terhindar dari penyakit.
 
"Khitan ini untuk mengantisipasi dan supaya terhindar dari penyakit infeksi saluran kemih mas, karena anak laki-laki rentan kena penyakit," kata Hamidatus Sholihat.
 
Kepala Humas RSI Siti Hajar Sidoarjo, dokter Silvy Rahmah Yanthy mengatakan, khitanan massal ini dalam rangka memperingati hari lahir ke-57 RSI Siti Hajar Sidoarjo. Tahun ini jumlah peserta yang dikhitan sebanyak 102 peserta.
 
Khitanan massal yang rutin digelar setiap tahunnya itu sekaligus sebagai upaya syiar rumah sakit milik Nahdlatul Ulama kepada masyarakat Sidoarjo secara khusus.
 
"Alhamdulillah kalau ada yang muallaf ikut khitan. Karena dalam khitan tidak ada patokan usia," kata dokter Silvy kepada NU Online.
 
Dokter Silvy menjelaskan, dari segi kedokteran tidak ada pengaruhnya khitan pada usia muda maupun tua. Terkecuali dalam kondisi khusus, maka harus segera dikhitan.
 
"Tidak ada patokan umur, yang penting sehat dan berusia 5 hingga 6 tahun tidak ada masalah. Tidak ada kata terlambat untuk khitan atau diperlakukan khusus. Mungkin kalau khitan di usia tua hanya refleknya lebih kuat. Dan khitan saat masih bayi, juga baik," jelasnya.
 
Selama kegiatan yang mendapat sambutan dari masyarakat ini, dokter yang diterjunkan sekitar 4 orang dan dibantu sejumlah tenaga medis. Baru saat kontrol nantinya, mereka akan ditangani dokter khusus.
 
"Bagi yang sudah dikhitan semoga menjadi anak shalih dan ibadahnya semakin istikamah," pungkasnya. 
 
 
Kontributor: Moh Kholidun
Editor: Ibnu Nawawi