Daerah
Munir-Khanafi Kembali Pimpin MWC NU Dukuhwaru, Slawi
NU Online · Selasa, 11 Maret 2008 | 11:23 WIB
Tegal, NU Online
KH Ahmad Munir dan KH M. Khanafi kembali memimpin Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, periode 2003-2008. Dua ulama kharismatik itu ditetapkan secara aklamasi melalui Konferensi Anak Cabang di Pondok Pesantren Al-Ikhsan, komplek Gedung MWC NU Dukuhwaru, Ahad (9/3) lalu.
Konferensi yang dibuka Sekretaris PCNU Kabupaten Tegal, Imam Masykur, itu berlangsung gayeng, penuh keakraban. Hadir dalam kesempatan itu sejumlah petinggi PCNU Tegal, antara lain, KH Chambali Ustman (Rais Syuriah), KH Amin Rifai Mubarok (Ketua), Ahmad Wasy'ari (Wakil Ketua) dan Imam Masykur (Sekretaris).<>
Imam Masykur, dalam sambutannya, mengatakan, konferensi itu merupakan sarana penyegaran semangat pengurus. “Pengurus akan konsisten atau berubah, terserah pada forum konferensi,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor NU Online di Tegal, Wasdiun.
Imam menjelaskan, peran NU cukup besar, yaitu banyak guru-guru NU yang ikut sertifikasi ternyata cukup diperhitungkan. Hal itu, katanya, menunjukan kalau guru swasta di Kabupaten Tegal yang sebagian besar NU bisa menunjukan jatidirinya.
"NU terus berupaya mendesak agar porsi dari Depag dan Diknas seimbang. Pasalnya, selama ini, porsi terbanyak guru-guru dari Dinas P&K," jelasnya. (rif)
KH Ahmad Munir dan KH M. Khanafi kembali memimpin Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, periode 2003-2008. Dua ulama kharismatik itu ditetapkan secara aklamasi melalui Konferensi Anak Cabang di Pondok Pesantren Al-Ikhsan, komplek Gedung MWC NU Dukuhwaru, Ahad (9/3) lalu.
Konferensi yang dibuka Sekretaris PCNU Kabupaten Tegal, Imam Masykur, itu berlangsung gayeng, penuh keakraban. Hadir dalam kesempatan itu sejumlah petinggi PCNU Tegal, antara lain, KH Chambali Ustman (Rais Syuriah), KH Amin Rifai Mubarok (Ketua), Ahmad Wasy'ari (Wakil Ketua) dan Imam Masykur (Sekretaris).<>
Imam Masykur, dalam sambutannya, mengatakan, konferensi itu merupakan sarana penyegaran semangat pengurus. “Pengurus akan konsisten atau berubah, terserah pada forum konferensi,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor NU Online di Tegal, Wasdiun.
Imam menjelaskan, peran NU cukup besar, yaitu banyak guru-guru NU yang ikut sertifikasi ternyata cukup diperhitungkan. Hal itu, katanya, menunjukan kalau guru swasta di Kabupaten Tegal yang sebagian besar NU bisa menunjukan jatidirinya.
"NU terus berupaya mendesak agar porsi dari Depag dan Diknas seimbang. Pasalnya, selama ini, porsi terbanyak guru-guru dari Dinas P&K," jelasnya. (rif)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua
