Daerah

Musker II, MWCNU Kadur Fokus Pemberdayaan Lembaga

Ahad, 8 Maret 2020 | 06:00 WIB

Musker II, MWCNU Kadur Fokus Pemberdayaan Lembaga

Musker II MWCNU Kadur diikuti oleh seluruh pengurus ranting, lembaga, lajnah, dan banom. (Foto: NU Online/Hairul Anam)

Pamekasan, NU Online

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kadur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur melangsungkan Musyawarah Kerja (Musker) II di Lembaga Pendidikan Islam Al Anshoriyah Pamoroh, Kadur, Pamekasan, Ahad (9/3). Musker kali ini menghasilkan tekad untuk menguatkan pemberdayaan lembaga.

 

Ketua MWCNU Kadur KH Ahmad Baidlowi Abshom menegaskan, upaya tersebut dimulai dengan pemberdayaan organisasi. Seperti pembenahan administrasi pengurus ranting, pemerataan pedoman organisasi dan administrasi NU, akreditasi pengurus ranting, zikir harlah pada malam hari kelahiran NU, turba dan ziarah maqbaroh ke tokoh NU di tingkat ranting, dan menata serta membenahi kehidupan ranting se-Kecamatan kadur.

 

"Sementara itu, untuk pemberdayaan lembaga, menyasar 12 lembaga. Sebut saja lembaga dakwah, lembaga pendidikan Ma'arif NU, Lembaga Bahtsul Masail, Lembaga Perekonomian NU, dan Rabithoh Ma’ahidil Islamiyah," paparnya.

 

Selain itu, tambah Kiai Baidlowi, yang perlu diberdayakan juga adalah Lembaga Pengembangan Pertanian NU, Lembaga Kemaslahatan Keluarga dan Lesehatan NU, Lembaga Wakaf dan Pertanahan NU, Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia, dan Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah.

 

"Terdapat pula Lembaga Takmirul Masjid dan Lembaga Falakiyah. Rata-rata setiap lembaga perlu dibenahi pimpinannya, semacam harus ada regenerasi," ujarnya.

 

Di Lembaga Dakwah, akan diinventarisasi juru dakwah dari warga NU dan intensifikasi kegiatan Lailatul Ijtima tingkat MWCNU dan Ranting NU.

 

"Di Lembaga Bahtsul Masail, kita akan membukukan hasil bahtsul masail, penyebarluasan hasil bahtsul masail diniyah, dan intensifikasi kegiatan bahtsul masail," urainya.

 

Sementara itu, pemerataan pendidikan Aswaja di lembaga pendidikan yang dikelola warga NU menjadi fokus penyegaran program Lembaga Pendidikan Ma'arif NU, termasuk sebelumnya melakukan inventarisasi lembaga pendiidkan yang dikelola warga NU.

 

"Tentu lembaga-lembaga lainnya juga punya program skala prioritas guna melakukan pemberdayaan internal," tegasnya.

 

Dalam Musker II tersebut, MWCNU Kadur mendiskusikan adanya Pergantian Antar Waktu (PAW), karena ada tiga orang pengurus MWCNU Kadur yang wafat.

 

Ketiganya adalah Wakil Rais Syuriyah KH Moh Fadili Djufri, A'wan Kiai Abdurrahman Shaleh, dan Ketua Lesbumi Ustaz A Mukhsin Baidlawi.

 

Kontributor: Hairul Anam

Editor: Aryudi AR