Muslimat NU Bekasi Bentuk Anak Cabang di Kecamatan Setu
NU Online · Jumat, 1 Mei 2015 | 01:01 WIB
Bekasi, NU Online
Dalam rangka memperkuat strategi perjuangan Muslimat NU di tingkat bawah, Pimpinan Cabang Muslimat NU Bekasi membentuk pimpinan anak cabang baru, tepatnya di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
<>
Para pengurus baru Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Kecamatan Setu masa bakti 2015-2020 secara resmi dikukuhkan, Rabu (29/4), di aula Masjid at-Taqwa cluster Prapanca II Grand Resident, Bekasi.
Dalam kesempatan itu, DR Ekawati dari Pimpinan Pusat Muslimat NU yang juga pengagas pembentukan PAC baru tersebut mengingatkan para hadirin akan visi dan misi Muslimat dan karakter khas yang membedakannya dari organisasi-organisasi perempuan yang ada.
Disampaikan bahwa keberadaan Muslimat NU melalui proses yang cukup panjang dan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dengan sejarah NU plus sejarah perjuangan bangsa. Muslimat dilahirkan oleh NU untuk mengabdi kepada agama, bangsa dan negara dan menyelaraskan kiprah perjuangannya sejalan dengan perkembangan zaman.
“Muslimat NU hadir secara umum dipengaruhi oleh era kebangkitan bangsa dan sekaligus memberi inspirasi tentang pentingnya status perempuan sebagai mitra sejajar pria,” ujanrya.
Hadir pula dalam acara pelantikan Vera Susanti, perwakilan dari Pengurus Cabang Kabupaten Bekasi, serta para tokoh masyarakat setempat. PAC Muslimat Kecamatan Setu diketuai oleh Hj Jauhariyah Hasan, alumni Pesantren Nur el-Kasyaf-Bekasi asuhan Almagfurlah KH Dawam Anwar (mantan Katib Syuriah PBNU era Gus Dur).
Vera Susanti berharap para pengurus baru memaksimalkan potensinya dan mengambil bagian secara aktif dalam gerakan pemberdayaan perempuan dan bukan hanya memenuhi kebutuhan praktis saja. “Muslimat harus mampu menjalankan peran yang strategis, yaitu menciptakan akses bagi masyarakat, khususnya terkait dengan hak dan kewajiban kaum perempuan sesuai dengan nilai-nilai agama,” tuturnya.
Acara pelantikan berlangsung dengan lancar dan khidmat, dimulai pukul 8.30 pagi sampai dengan 12.00 siang. Acara didahului dengan pembacaan rawi, pembacaan ayat suci al-Qur’an, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. (Neneng Hasanah/Mahbib)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
5
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua