Daerah

Muslimat NU Kalteng: Doa Bersama untuk Keutuhan NKRI

Sel, 25 Februari 2020 | 19:00 WIB

Muslimat NU Kalteng: Doa Bersama untuk Keutuhan NKRI

Peringatan Harlah Muslimat NU di Kotawaringin Barat, Kalteng (Foto: NU Online/M Haidar)

Kotawaringin Barat, NU Online
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat Kalimantan Tengah Hj Rahmaniar mengajak kepada kader Muslimat NU se Kabupaten Kotawaringin Barat untuk meningkatkan kepeduliannya terhadap pendidikan anggota-anggota beserta anak-anaknya.
 
"Mereka tunas-tunas muda NU yang akan menjadi generasi penerus dan calon-calon pemimpin NKRI ini. Oleh karena itu, saya meminta kepada ibu-ibu muslimat agar diperhatikan betul pendidikannya, jangan sampai salah pilih lembaga pendidikan," tegasnya.
 
Hal itu disampaikan pada acara gelar doa akbar yang dihelat Pimpinan Cabang Muslimat NU Kotawaringin Barat dalam acara peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-74 Muslimat NU di Desa Riam Durian, Kecamatan Kotawaringin Lama, Ahad (23/2).
 
Dikatakan, dirinya sangat mendukung kegiatan yang dikreasikan dalan format doa akbar dengan permohonan supaya persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kuat dan utuh.
 
"Atas nama PW Muslimat NU Kalteng, saya memberikan apresiasi atas digelarnya acara ini. Semoga niatan kita untuk tetap utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dikabulkan oleh Allah SWT," tandasnya.
 
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Kotawaringin Barat Hj Sundari kepada NU Online mengatakan, dirinya mengapresiasi setinggi-tingginya terhadap Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat Kota Waringin Lama yang sudah dengan serius dan sukses dalam menyelenggarakan harlah Muslimat tersebut. 
 
"Saya mengaku salut atas kerja keras kader-kader Muslimat NU sehingga acara harlah bisa berjalan lancar, ribuan ibu-ibu muslimat dari berbagai pelosok Kotawaringin Barat hadir di acara ini," ujarnya.
 
Dikatakan, antusias anggota muslimat terhadap kegiatan Harlah luar biasa, hal ini dibuktikan dengan kehadiran ribuan muslimat dari 6 kecamatan. Kondisi geografis, sarana transportasi dan teriknya panas sang surya tidak menjadi kendala bagi kaum ibu-ibu tersebut. 
 
"Kecintaan para ibu terhadap NU khususnya Badan otonom NU, yaitu Muslimat mengalahkan semua problematika di atas. Datang dengan mengendarai kendaraan pick-up di tengah terik matahari bukanlah hal yang merepotkan demi kecintaan mereka terhadap Lembaga Muslimat yang telah meneguhkan tekadnya untuk selalu menjaga keutuhan NKRI," tegasnya.
 
Heteregenitas kesukuan lanjutnya, yang melatarbelakangi para muslimat di mana ada Dayak, Banjar, Bugis, Jawa, Madura, dan lain-lain menjadi lebur dan tidak bermakna, manakala mereka berbondong-bondong untuk mengibarkan panji-panji Muslimat dan NU serta Bendera NKRI. 
 
"Peristiwa tersebut memang semakin menjadi bukti bahwa NU beserta Badan Otonom dan Lembaga benar-benar efektif untuk menjadi perekat dan pemersatu dalam heteregonitas yang sudah menjadi sunnatullah dalam kehidupan kita di NKRI," pungkasnya. 
 
Acara tersebut dihadiri oleh Rais PCNU Kotawaringin Barat KH Muchammad Habib,  PCNU, Wakil Ketua DPRD Kobar Bambang Suherman, Pimpinan GP Ansor, Lembaga, dan Badan Otonom NU, jajaran Muspika Kotawaringin Lama serta tokoh agama, dan masyarakat umum.
 
Kontributor: M Haidar
Editor: Abdul Muiz