Daerah

Mustasyar PCNU Jepara Wafat

NU Online  ·  Selasa, 22 April 2014 | 16:06 WIB

Jepara, NU Online
Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jepara Jawa Tegah KH Chumaidurrohman (70) menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara, pukul 15.30 WIB, Ahad (20/4).
<>
Kiai Chumaid meninggalkan istri Hj Faizah (58) dan lima anak: H Bin Himma M Burhan, Hj Yunio Milkiyu Husnayanti, Zirrofa Asma Z.A, Luluk Hijriyyah Annabila dan Ahmad Fauzan Mubarok.

Jenazah dishalatkan di masjid Darus Salam Kelurahan Saripan kecamatan Jepara dan dikebumikan di makam Gandrung kelurahan Potroyudan kecamatan Jepara, Senin (21/4) pagi.

Hadir dalam prosesi takziyah diantaranya KH Sya’roni Ahmadi (Mustasyar PBNU), H Ahmad Daroji (Ketua MUI Jawa Tengah), H Ahmad Rofiq (Sekretaris MUI Jawa Tengah), H Ali Mufiz (Mantan Gubernur Jawa Tengah), H Muhtarom (Rektor Unisnu), H Ahmad Marzuqi (Bupati Jepara), H Hendro Martojo (Mantan Bupati Jepara), KH Asyhari Syamsuri (Ketua PCNU Jepara) dan ribuan pentakziyah.

Semasa hidup 1943-2014, separuh usianya digunakan untuk mengabdi di organisasi agama dan sosial kemasyarakatan, yakni Ketua MUI Jepara, Wakil Rais Syuriah PCNU, Mustasyar PCNU, FKUB dan BAZ.

Menurut adik kandung almarhum, KH Nur Rohman Fauzan, ia tidak punya ijazah formal hingga SMA. Namun berkah kegigihan almarhum belajar di sejumlah pesantren dan intensitas menyimak tayangan BBC London dan Al-Jaziraa meski waktu itu ia masih muda namun  fasih dalam berbahasa Arab dan Inggris.

Dengan modal itu, lanjut Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Unisnu Jepara kakaknya berkesempatan belajar di Akademi Dakwah binaan PBNU. Hingga lelaki putra kedua pasangan KH Ahmad Fauzan dan Hj Mukarromah bisa menempuh studi di Fakultas Usuluddin IAIN Jakarta (kini UIN). Alhasil ia pernah menjadi Dosen IAIN Walisongo Semarang, Dosen Undaris dan Dekan Fakultas Syariah Inisnu Jepara (kini Unisnu).

H Mashudi, Sekretaris MUI dan FKUB Jepara menyatakan, almarhum merupakan sosok yang toleran dengan pemeluk agama lain dan umat yang berbeda paham. Sehingga di prosesi takziyah sejumlah tokoh lintas agama turut hadir.

“Diantaranya David Sriyanto (Protestan), Yulia (Katolik), Nardi (Hindu) dan Raspito (Budha). Ini menunjukkan bahwa kyai Chumaid adalah tokoh yang toleran,” katanya saat ditemui di rumah duka Jl.KH Ahmad Yasin kelurahan Saripan kecamatan Jepara.

Kepada keluarga yang ditinggalkan maupun warga Jepara Mashudi berpesan agar jejak-jejak perjuangannya dilanjutkan. (Syaiful Mustaqim/Abdullah Alawi)