Brebes, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bangkit lagi. Belum lama ini, telah digelar Konferensi Anak Cabang di Kantor Pengurus Cabang NU Kabupaten Brebes.
Mahfudin, yang terpilih sebagai ketua tanfidziah MWC NU Bulakamba itu, mengaku berat untuk menjalankan organisasi. Namun karena hal itu merupakan amanat organsiasi, dia bertekat menjalankan organisasi dan kegiatan NU dengan tindakan nyata.<>
“Kami tidak ingin muluk-muluk dalam program, tapi lebih mengedepankan action nyata,” ungkap Mahfudin di Brebes, Selasa (11/3) seperti dilaporkan Kontributor NU Online, Wasdiun.
Ia mengungkapkan, Pengurus Anak Cabang Bulakamba sesungguhnya memiliki potensi bagus dalam pengembangan NU. Terbukti, dari data potensi, tercatat ada 9 pondok pesantren dan 57 lembaga pendidikan di bawah naungan NU. Hanya, keberadaannya masih ‘berserakan’ akibat tidak tertata dengan baik.
“Untuk itu, kami akan memprioritaskan pembenahan Lembaga Pendidikan Maarif NU,” ujarnya.
Namun demikian, sebagai langkah awal, ia akan berkordinasi dan konsolidasi intern pengurus. Dia mengharapkan pengurus MWC Bulakamba adalah himpunan orang-orang memiliki kemampuan mengelola organisasi. “Kesusksesan suatu organisasi tidak bisa one man one show, tapi atas kerja kolektif,” pungkasnya.
Mahfudin juga bertekat, seluruh potensi NU di MWC Bulakamba akan digali dan diberdayakan dengan baik. Termasuk, pemberdayaan seluruh badan otonom NU. Namun, dia juga tidak menutup mata adanya hambatan yang tidak terpungkiri.
“Adanya gesekan internal, paham senioritas, minimnya pendanaan dan rendahnya partisipasi Nahdliyin akibat terlalu lama ‘tidur’ menjadi tantangan yang harus kita hadapi,” tandasnya. (rif)
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bangkit lagi. Belum lama ini, telah digelar Konferensi Anak Cabang di Kantor Pengurus Cabang NU Kabupaten Brebes.
Mahfudin, yang terpilih sebagai ketua tanfidziah MWC NU Bulakamba itu, mengaku berat untuk menjalankan organisasi. Namun karena hal itu merupakan amanat organsiasi, dia bertekat menjalankan organisasi dan kegiatan NU dengan tindakan nyata.<>
“Kami tidak ingin muluk-muluk dalam program, tapi lebih mengedepankan action nyata,” ungkap Mahfudin di Brebes, Selasa (11/3) seperti dilaporkan Kontributor NU Online, Wasdiun.
Ia mengungkapkan, Pengurus Anak Cabang Bulakamba sesungguhnya memiliki potensi bagus dalam pengembangan NU. Terbukti, dari data potensi, tercatat ada 9 pondok pesantren dan 57 lembaga pendidikan di bawah naungan NU. Hanya, keberadaannya masih ‘berserakan’ akibat tidak tertata dengan baik.
“Untuk itu, kami akan memprioritaskan pembenahan Lembaga Pendidikan Maarif NU,” ujarnya.
Namun demikian, sebagai langkah awal, ia akan berkordinasi dan konsolidasi intern pengurus. Dia mengharapkan pengurus MWC Bulakamba adalah himpunan orang-orang memiliki kemampuan mengelola organisasi. “Kesusksesan suatu organisasi tidak bisa one man one show, tapi atas kerja kolektif,” pungkasnya.
Mahfudin juga bertekat, seluruh potensi NU di MWC Bulakamba akan digali dan diberdayakan dengan baik. Termasuk, pemberdayaan seluruh badan otonom NU. Namun, dia juga tidak menutup mata adanya hambatan yang tidak terpungkiri.
“Adanya gesekan internal, paham senioritas, minimnya pendanaan dan rendahnya partisipasi Nahdliyin akibat terlalu lama ‘tidur’ menjadi tantangan yang harus kita hadapi,” tandasnya. (rif)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua
