Brebes, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Brebes KH Athoilah Syatori menyampaikan arti pentingnya dua amanat yang harus dipegang teguh nahdliyin, baik di tataran Pengurus Ranting (PR), Majelis Wakil Cabang (MWC), maupun Pengurus Cabang (PC) yaitu amanat Diniyah (Keagamaan) dan amanat Wathaniyah (Kebangsaan).Ā
Harapan tersebut disampaikan Kiai Athoillah saat sambutan pelantikan Pengurus Ranting (PR) Nahdlatul Ulama Desa Kupu di Mushola Khusnul Khotimah Desa Kupu, Kecamatan Wanasari, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (11/4) malam.
Dikatakan, dua hal yang harus dipegang pertama, amanah diniyah (Keagamaan) yakni amanat membela agama Islam. Dalam membela Islam dan mendakwahkan ajaran Islam harus menampilkan wajah islam yang sejuk, damai dan mulia.Ā
Dulu, di tanah Jawa banyak mayoritas penganut agama Hindu dan Budha, namun setelah Walisongo hadir di tanah Jawa, masyarakat Jawa banyak yang menganut agama Islam. Resepnya, Walisongo dalam berdakwah menampilkan wajah Islam yang ramah, santun, membumi, dan Islam Ala Ahlussunnah wal Jama'ah yang moderat," jelasnya.
Kedua, untuk Amanah Wathaniyah (kebangsaan) Kang Atho menilai kalau NU harus berpartisipasi aktif memperjuangkan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Termasuk mempertahankan NKRI dari gangguan ormas-ormas Islam yang ingin merubah ideologi Pancasila menjadi khilafah.Ā
"Di awal Reformasi, tumbuh menjamur ormas baru yang membalut Islam menjadi aliran yang keras dan ngotot ingin merubah idiologi Pancaasila menjadi negara khilafah. Untuk itu, menjadiĀ NU untuk menangkis ormas yang menginginkan ideologi khilafah" jelas Kaji Atho.Ā
Athoillah melantik kepengurusan PR NU Kupu periode 2018-2022 antara lain Rais Kiai Nahrowi, Ketua Imronudin, Sekretaris Tarjaya, dan Bendahara Sekhu Sofyan.
Tampak hadir Wakil Ketua PCNU Brebes KH Sodikin Rachman dan Wakil Sekretaris PCNU Brebes Lakhmudin. (Wasdiun/Muiz)