Probolinggo, NU Online
Jam'iyyah Ruqyah Aswaja Pengurus Cabang Probolinggo Team Joyolelono bekerja sama dengan Muslimat NU Pengurus Cabang Probolinggo mengadakan pelatihan ruqyah aswaja di gedung PCNU Kab. Probolinggo Jl. Raya Lumajang No.178 Warujinggo Leces, Jumat (13/4) pagi.
Pelatihan praktisi ruqyah aswaja ini diikuti oleh sekitar 100 peserta. Peserta pelatihan ini tidak hanya diikuti warga di Wilayah Kabupaten/Kota Probolinggo saja, bahkan banyak peserta dari beberapa kota di Jawa Timur, seperti Jember, Bondowoso, Lumajang, Situbondo, Pasuruan, dan Gresik.
Pemateri yang dihadirkan pada pelatihan ruqyah aswaja ini adalah Gus Allama A'lauddin Shiddiqi yang merupakan founder dan ketua dewan pembina Jam'iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) pusat.
Su'ud Al Mas'ud, panitia pelaksana menjelaskan bahwa pelatihan ini sebagai bentuk edukasi bagi Nahdliyin tentang ruqyah aswaja.
"Menjadi Nahdiyin seyogianya menguasai ilmu ruqyah, ilmu bekam, ilmu gurah, dan herbal (thibbun nabawi) yang berbasis aswaja annahdliyah," tutur panitia pelaksana yang akrab di panggil Cak Od ini.
Kegiatan pelatihan ini dimulai jam 07:30 hingga 17:15, materi pertama adalah ruqyah aswaja yang dibawakan langsung oleh Gus Amak. Adapun materinya dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama adalah ruqyah penyakit medis yang berakhir menjelang shalat Jumat. Usai shalat Jumat dan istirahat dilanjut sesi kedua yaitu materi ruqyah penyakit non medis.
Dalam materinya Gus Amak menjelaskan, Al-Qur'an adalah obat pertama dan utama bagi makhluk yang sakit. Ruqyah bukanlah kesurupan, melainkan doa kesembuhan baik penyakit medis maupun non medis dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an, sholawat, dan hizb-hizb khas aswaja.
Usai materi ruqyah dilanjutkan materi terakhir yaitu materi ilmu bekam, ilmu gurah dan herbal. Pematerinya adalah ustadz Muhammad Mahmul dari divisi Thibbun Nabawi Pengurus Pusat Jam'iyyah Ruqyah Aswaja (JRA).
"Bekam adalah metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah statis (kental) yang mengandung toksin dari dalam tubuh manusia," ujar ahli bekam yang biasa di panggil Mbah Mul ini.
Acara penutup adalah prosesi ijazahan bersanad yang merupakan ciri khas aswaja annahdliyah, dan yang bertindak sebagai mujiznya Gus Amak sendiri selaku founder JRA. (Alfin Haz/Kendi Setiawan)