Daerah

NU Harus Mampu Tangani Pemberdayaan Ekonomi Umat

NU Online  ·  Rabu, 1 Mei 2019 | 01:30 WIB

NU Harus Mampu Tangani Pemberdayaan Ekonomi Umat

Kabag Kesra Pemkab Demak H Anang Badrul Kamal (kiri)

Demak, NU Online
Bupati Demak dalam sambutannya yang disampaikan Kepala Bagian (Kabag) Kesra Pemkab Demak H Anang Badrul Kamal menganggap ulama sebagai tokoh agama merupakan pemimpin di masyarakat yang mempunyai andil yang cukup besar dalam membangun kesejahteraan rohani umat.

Selain itu, ulama juga mampu memperkokoh sendi sendi moral dan sepiritual kehidupan umat, terutama dalam pemberdayaan ekonomi umat.

Hal itu disampaikan pada acara halaqah dalam upaya peningkatan wawasan kebangsaan dengan tema pemberdayaan ekonomi umat menuju Demak sejahtera yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Demak bekerjasama dengan Pemkab bertempat di Pesantren At-Taslim Bintoro, Demak, Jawa Tengah, Selasa (30/4).

“Sinergitas hubungan yang baik antara ulama dan umara saya yakin akan menemukan solusinya, terutama problem ekonomi umat saat ini,” tegas bupati.

Kegiatan yang diisi dengan pelatihan Entrepreneurship dan budidaya ternak juga diisi nara sumber Sekretaris Lembaga Dakwah NU (LDNU) Demak H Muhammad Nur Ihsan saat menyampaikan makalahnya yang bejudul Menumbuhkan Semangat Entrepreneurship di Kalangan kiai dan Santri.

Dirinya mengajak para kiai dan santri memahami entrepreneurship, baik definisi dan filosofinya,  tidak hanya bermodalkan uang, namun lebih dari itu dia mengajak mengenal diri sendiri lebih mendalam dari aspek nilai diri (Value) dan daya ungkit diri ( Leverage) sehingga bisa mengetahui kekuatan jamaah, jamiyyah, dan kepercayaan (Trusty).

“Kiai dan santri harus cerdas, jiwa entrepreneurship harus dimiliki agar dalam pengembangan ekonomi pribadi atau secara umum untuk kepentingan warga NU,” jelasnya.

Pengurus Wilayah Lembaga pengembangan pertanian NU (LPPNU) Jawa Tengah H Suroso mengatakan, di zaman global bukan saatnya warga NU beretorika maupun berwacana. Dia menganggap dalam dunia usaha ilmu yang dimiliki harus di praktekkan dengan kerja riil agar bisa mengikuti perkembangan jaman.

“Bukan jamannya lagi kita berteori, sekarang kita harus praktek langsung, dengan demikian kita bisa menekan biaya produksi sehingga harga bisa bersaing di pasaran,” kata mantan Ketua PCNU Purbalingga ini. (A Shiddiq Sugiarto/Muiz)