Daerah

NU Jateng Sebut Sejumlah PWNU akan Duplikasi Program SISNU Jawa Tengah

Sel, 8 September 2020 | 04:00 WIB

NU Jateng Sebut Sejumlah PWNU akan Duplikasi Program SISNU Jawa Tengah

Sekretaris PWNU Jawa Tengah, H Hudallah Ridwan Naim (Foto: NU Online/Samsul Huda)

Semarang, NU Online 

Sejumlah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) akan menduplikasi program pendataan potensi nahdliyin yang saat ini sedang dilakukan PWNU Jawa Tengah melalui program  Sistem Informasi Strategis Nahdlatul Ulama (SISNU).

 

Sekretaris PWNU Jawa Tengah H Hudallah Ridwan Naim mengatakan, beberapa pengurus NU baik dari PWNU maupun PCNU di luar Jateng beberapa kali  berkomunikasi dan menyampaikan keinginannya untuk merealisasikan program SISNU di daerahnya.

 

"Kami terbuka, silakan kalau ada PWNU maupun PCNU di luar Jateng yang  berminat untuk menduplikasi program SISNU ini akan kami bantu," kata Gus Huda kepada NU Online di Semarang, Senin (7/9).

 

Dikatakan, dari beberapa kali komunikasi yang telah dilakukan, PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menseriusi program ini dan akan segera merealisasikannya.

 

"PWNU DIY akhir pekan ini akan bersilaturahim ke PWNU Jateng untuk mendalami  SISNU yang manfaatnya sangat dirasakan oleh warga NU maupun organisasi. Melalui program ini pengurus akan mendapatkan informasi riil tentang database pontensi nahdliyin yang kongkrit," ungkapnya.

 

Dikatakan, di sisi lain dalam waktu yang bersamaan mesin organisasi secara otomatis bergerak, interaksi aktif antara warga dan pengurus di semua tingkatan hingga admin dan operator program berlangsung intens.

 

"Program ini dinamisasi organisasi terjadi, inilah salah satu keuntungan yang didapat. Ranting, MWCNU, dan cabang yang semula kurang dinamis terpacu dengan sendirinya untuk bergerak memberikan pelayanan kepada warga," paparnya.

 

 

Dinamika ini ujarnya, terjadi di seluruh cabang, MWCNU, dan ranting di Jateng, termasuk cabang-cabang yang berbatasan dengan cabang-cabang di PWNU yang bertetangga dengan PWNU Jateng, salah satunya DIY.

 

"Program ini sangat sederhana aplikasinya, sistem yang disiapkan tidak jlimet, untuk bisa mengoperasikannya cukup disiapkan admin dan operator yang  dilatih melalui program bimbingan teknis (bimtek) yang ditangani fasilitator dari PWNU Jateng," ucapnya.

 

"Bagi kami yang penting adalah memperoleh database potensi warga yang terverifikasi. Jika menginginkan diterbitkan Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu) bisa langsung dicetak saat itu juga tentu dengan mengganti ongkos produksi," sambungnya.

 

Wakil Ketua PWNU Jateng Mahsun Mahfudh mengatakan, realisasi program SISNU sekaligus menyadarkan seluruh nahdliyin untuk memahami pentingnya berorganisasi dan mematuhi keputusan organisasi.

 

"Misalnya untuk bisa mendapatkan Kartanu, seseorang siapapun dia baik tokoh atau pimpinan NU harus mengikuti proses input data yang ditangani operator di tingkat ranting, tidak bisa langsung dilayani di PW, PC atau MWC," katanya.

 

Menurutnya, ini sistem yang harus ditaati oleh siapapun, hanya saja teman-teman operator SISNU di lapangan akan memberikan layanan khusus kepada para kasepuhan.

 

"Para kasepuhan akan disowani operator dengan didampingi pengurus ranting NU untuk menginput dokumen diri kasepuhan bersama keluarga di kediamannya," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz